Bisnis.com, MADIUN – Setelah ditahan dan menjalani pemeriksaan sekitar sepuluh jam di Mapolres Madiun, sebanyak 87 orang yang diduga akan mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta diantar kembali ke Surabaya.
Pemulangan puluhan orang itu mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian setempat. Mereka dipulangkan dengan dua bus yang telah disewa. Puluhan orang ini akhirnya mau pulang dan tidak melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Sebelumnya, mereka bersikukuh untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta memenuhi undangan buka bersama dan sahur bersama.
Namun, permintaan dari rombongan itu ditolak aparat kepolisian. Mereka tetap diminta kembali ke Surabaya. Setelah itu rombongan bersepakat untuk kembali dengan pengawalan aparat kepolisian.
Seluruh rombongan kemudian masuk ke dalam bus. Masing-masing bus ada petugas kepolisian yang jaga di dalam bus. Selain itu petugas kepolisian mengawal perjalanan menggunakan mobil patroli dari Madiun ke Surabaya. Kembali ke titik awal keberangkatan rombongan ini.
Mereka sebelumnya menjalani pemeriksaan oleh petugas. Seluruh HP maupun tas yang dimiliki digeledah petugas. Masing-masing orang pun difoto dan diinterogasi oleh petugas.
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan seluruh rombongan yang akan berangkat ke aksi 22 Mei itu telah diperiksa oleh petugas. Dalam penggeledahan itu tidak ditemukan senjata tajam maupun benda-benda berbahaya lainnya.
Ruruh menegaskan pihaknya akan mengawal rombongan tersebut sampai ke titik awal pemberangkatan mereka di Ponpes Hidayatullah Surabaya.
"Ini sudah mulai jalan. Ada petugas yang ikut mengawal mereka sampai ke lokasi awal. Mereka ingin pergi ke Jakarta dengan alasan untuk menghadiri buka bersama dan sahur bersama," jelas dia.
Seorang mahasiswa yang ikut rombongan itu, Raya Rayagung, 21, mengatakan dirinya berharap masih bisa pergi ke Jakarta untuk memenuhi undangan kegiatan. Menurutnya, menghadiri kegiatan tersebut di Jakarta ada momen yang tidak bisa ditemukan yaitu bisa berbuka dan sahur bersama dengan umat Islam dari berbagai daerah.
"Di sana kami juga ingin berdoa. Kalau doanya bersama-sama kan makbul. Kami ingin mendoakan Republik Indonesia dan menjaga persatuan," ujarnya.
Raya mengaku mendapatkan ajakan tersebut dari grup WA. Karena keinginannya itu, ia bertekad ikut bersama rombongan.