Bisnis.com, PROBOLINGGO - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI mengkoreksi target produksi tebu tahun ini sebagai antisipasi perubahan iklim pada saat menjelang musim giling pada Mei nanti.
Direktur Utama PTPN XI, Gede Meivera Utama mengatakan jika hujan pada April ini sudah berhenti, maka pabrik gula PTPN XI akan mulai melakukan giling pada Mei.
"Tapi kalau hujan belum berhenti, kita akan giling pada Juni. Momen Lebaran juga akan jadi perhitungan, kalau kita minimal giling 45 hari lalu berhenti karena ada lebaran, tidak apa-apa, tapi kalau di bawah 45 hari akan berpengaruh karena pasokan jangan sampai ada idle capacity," jelasnya di sela-sela peringatan HUT PTPN XI ke 23 di Sumber Mata Air Sentong, Jumat (15/3/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PTPN XI Daniyanto menjelaskan produksi tanaman tebu tahun ini dikoreksi dengan target yang naik tipis yakni dari 4 juta ton pada 2018, menjadi 4,1 juta ton pada tahun ini.
Sedangkan produksi gula tahun ini ditargetkan menjadi 350.000 ton, naik dibandingkan realisasi pada 2018 yang hanya 336.000 ton.
"Walaupun targetnya naik sedikit, tapi rendemen kita targetkan 7,83% naik dibandingkan tahun lalu 7,23%. Dengan adanya kenaikan rendemen ini maka akan meningkatkan efisiensi pabrik, lalu jam berhenti pabrik kita juga ditarget turun," jelasnya.
Baca Juga
Daniyanto mengatakan menjelang musim giling Mei ini, perseroan telah melakukan persiapan matang, salah satunya melakukan mitigasi dan maintenance lebih detail pada tanaman tebu dan pabrik serta mengawasi setiap hari.
"Giling memang umumnya pada Juni, tapi akan ada PG yang bisa giling lebih dulu seperti PG Semboro dan PG Pradjekan. Nanti dilihat dulu taksasi tebunya bagaimana," imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Daniyanto, saat ini revitalisasi PG Assembagoes telah selesai dan pada musim giling sudah bisa dilakukan tahap uji coba. Sedangkan revitalisasi PG Djatiroto masih terus dalam proses pembangunan.