Bisnis.com, SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat kinerja usaha ritel di wilayah timur Indonesia pada kuartal III tahun ini mengalami pertumbuhan 5% - 12 %.
Koordinator Wilayah Timur Aprindo, Abraham Ibnu mengatakan pertumbuhan ritel di wilayah timur tersebut terjadi di semua jenis ritel. Seperti hypermarket dan supermarket mengalami pertumbuhan 5%-7%, minimarket tumbuh 9%-11% dan departemen store tumbuh 12%.
"Angka pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan secara value. Sedangkan pertumbuhan secara jumlah outlet hanya hypermarket dan supermarket dengan brand tertentu melalui jaringan nasional dan lokal, terutama minimarket lokal," jelasnya, Senin (3/12/2018).
Dia menjelaskan untuk supermarket ataupun hypermarket tahun ini tidak ada perkembangan baru, kecuali nanti bakal ada Transmart yang bakal dibuka tahun depan.
"Di wilayah timur seperti NTB juga belum ada pengembangan baru maupun pertumbuhan yang signifikan karena memang sempat ada bencana gempa," ujarnya.
Sementara untuk ritel lokal, diperkirakan bakal ada beberapa penambahan outlet pada 2019 termasuk Coco Group yang akan menambah outlet dengan target cukup banyak.
Baca Juga
Ibnu mencontohkan seperti di Bali, pertumbuhan ritel lokal cukup bagus. Namun begitu, katanya, ritel lokal tersebut belum didukung oleh regulasi yang tepat.
"Permasalahan klasik tentang ritel berjaringan nasional juga masih menjadi perhatian, khususnya banyak dari mereka yang tidal memiliki izin tetapi sudah beroperasi," imbuhnya.