Bisnis.com, SURABAYA – Pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK negeri di wilayah Jawa Timur (Jatim) melalui laman ppdbjatim.net yang dibuka dari Senin (25/6) hingga hari ini pukul 16.03 WIB mencapai 228.913 pendaftar.
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, Ema Sumiarti ditemui di posko PPDB Jatim, di Surabaya, Kamis (28/6/2018), mengatakan dari jumlah ini sebanyak 33.534 pengambil pin belum mendaftar.
Peningkatan jumlah pendaftar terjadi pada Rabu (27/6) pukul 18.00. Tercatat yang yang mengakses laman PPDB mencapai 163.565 orang. Jumlah ini sangat meningkat dibandingkan sejak hari pertama yang sekitar 200 sampai 2.000 pendaftar saja tiap jamnya," tambahnya.
Ia mengungkapkan, hampir semua sekolah di Surabaya sudah terpeninuhi pagunya. Tinggal pergeseran nilai jika ada pendaftar dengan nilai yang tinggi.
"Kemungkinan ada sekolah yang tidak terpenuhi pagu, kecuali di kota-kota besar. Biasanya daerah 3T, nanti akan ada pengkhususan," katanya.
Pengumuman PPDB SMA/SMK negeri ini bisa diakses di laman PPDB pada pukul 00.30 WIB. hanya saja, dia mengimbau agar mulai mengakses mulai pukul 01.00 WIB untuk menghindari banyaknya siswa yang mengecek pengumuman.
"Setelah melihat pengumuman, harus dicetak bukti penerimaannya. Ada di website nanti setelah log in," ujarnya.
Setelah itu, sekolah akan menerima pendaftaran ulang pada 29 hingga 30 Juni 2018. Selain menyertakan keteraan penerimaan daring yang sudah dicetak, calon peserta didik juga harus membawa surat keterangan lulus dan nun sementara dari sekolah.
"Kemudian sekolah biasanya akan memberikan blanko daftar ulang dengan ketentuan tiap sekolah. Mungkin ada yang mewajibkan pass foto atau data pendukung lainnya," tambahnya.
Dengan selesainya proses PPDB jalur umum ini, menurutnya memberikan peluang bagi sekolah swasta untuk mendapat siswa baru sebelum hari pertama masuk sekolah, yaitu pada 16 Juli mendatang.
Saat ditanya terkat protes sejumlah wali murid yang anaknya gagal masuk jalur prestasi, Ema mengungkapkan pihaknya terbuka untuk memberikan klarifikasi.
"Selama proses PPDB ini kalau memang ada yang tidak berkenan bisa langsung ke sekolah atau ke kami di posko. Kami memiliki rekam jejak prestasi dan nilai siswa yang jadi pertimbangan PPDB jalur prestasi," ujarnya.