Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perilaku Konsumen Berubah, Eiger Indonesia Terapkan Strategi Omni Channel

Brand atau pemilik merek harus bisa berinovasi dengan perilaku konsumen yang berubah karena kehadiran teknologi.

Bisnis.com, JAKARTA – Brand atau pemilik merek harus bisa berinovasi dengan perilaku konsumen yang berubah karena kehadiran teknologi.

Andreant Tendo, E-commerce Manager Eiger Indonesia, mengatakan perubahan perilaku konsumen sangat terasa karena zaman yang berubah dengan pergerakan digitalisasi yang sangat cepat. Hal ini mendorong pihaknya untuk berinovasi dan mulai masuk ke kanal online atau daring.

“Alhamdulillah, Eiger Indonesia tidak terlalu terlambat masuk ke dunia online, growth-nya sangat signifikan,” katanya dalam acara Press Workshop aCommerce, Senin (27/11/2017).

Menurutnya jika dulu strategi yang diterapkan adalah membuka toko di pusat perbelanjaan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan penjualan lebih besar. Saat ini justru relatif dilakukan dengan berjualan online untuk meningkatkan penjualan.

Dia menambahkan ke depan, keberadaan toko offline atau fisik akan tetap ada namun fungsinya akan sebagai tempat untuk customer experience.

“Ke depan, ritel paradigma harus berubah, pelanggan ingin semua instan, cepat, bagus sesuai harapan. Omni channel dan omni customer sudah tidak dapat dipungkiri. Dimanapun customer beli, bisa same day service akan sangat baik,” jelasnya.

Eiger Indonesia menerapkan strategi untuk dapat lebih dekat ke pelanggan dengan menjalankan bisnis baik melalui kanal online maupun offline sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan produk.

“Ke depannya kami berharap dua jalur ini menjadi satu sehingga tidak ada pembeda mana online dan offline sehingga memudahkan konsumen,” katanya.

Memiliki strategi baik online maupun offline, Eiger Indonesia mengatakan keduanya berkembang secara signifikan. Dia mengungkapkan offline di Indonesia masih berkembang karena pasarnya masih besar, adapun di online dengan adanya segmen pelanggan yang perilakunya sudah berubah juga lebih memanfaatkan kanal ini.

“Masih offline [dominan] karena kami based-nya dari offline juga. Kami kurang lebih 2,7%-3% dalam satu tahun ini. Kami harapkan bisa mendekati ke 10% bahkan lebih [dengan omni channel],” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper