Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Cetak 500 Ahli 'Cyber Security' di Born to Protect 2017

Pemerintah mencetak 500 ahli cyber security lewat kegiatan lomba di bidang tersebut, yakni Born to Protect 2017 yang diikuti mahasiswa dan masyarakat umum.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, MALANG – Pemerintah mencetak 500 ahli cyber security lewat kegiatan lomba di bidang tersebut, yakni Born to Protect 2017 yang diikuti mahasiswa dan masyarakat umum.

Direktur Keamanan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Aidil Chendramata mengatakan dari 10 kota, yakni Jakarta,  Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Samarinda, Makassar, dan Manado.

“Di setiap kota diikuti sekitar 1.000 mahasiswa dan umum,” katanya dalam kegiatan Born to Protect STIKI Malang Jl. Tidar No. 100, Karangbesuki, Sukun, Kota Malang, Sabtu (20/10/2017).

Dari jumlah itu, nanti disaring masing-masing 100 mahasiswa dan umum di setiap kota. Mereka inilah nantinya yang akan dilatih menjadi ahli  di bidang cyber security.

“Dari pelatihan iu akan tersaring 500 orang,” katanya. Mereka selanjutnya akan ditempatkan sesuai dengan permintaan. Ada banyak permintaan terkait tenaga ahli di bidangcyber security baik dari korporasi maupun pemerintah dan lainnya.

Pencetakan tenaga ahli di bidang cyber security ini, dia nilai, sudah sangat mendesak karena banyaknya serangan pada domain-domain penting.

Yang paling banyak serangan terjadi pada domain main system sehingga dapat melumpuhkan kegiatan-kegiatan yang berbasis pada teknologi informasi termasuk bisnis dengan proporsi 56%. Selanjutnya pada domain milik mereka pemerintah dengan cirri go.id sebanyak 17%.

Serangan tersebut sebanyak 135,6 juta pada 2016 yang berarti meningkat 50% bila dibandingkan serangan di 2015. Pertumbuhan itu lebih tinggi daripada penggunaan data yang mencapai 50% selama dua tahun.

“Jadi beruntung bahwa pengelola domain main system membentengi diri dengan baik sehingga tidak sampai kebobolan. Namun fakta itu tetap harus diantisipasi,” katanya.

Karena itulah, menurut dia, dengan banyaknya tenaga ahli dapat mengamankan data sehingga dapat mengamankan kegiatan bisnis, pemerintahan, keamanan, dan lainnya.

Ada beberapa motif mengapa seorang melakukan serangan cyber ke domain-domain tertentu. Ada yang dimotivasi karena ingin pengakuan dari kelompok hacker yang mereka ingin untuk dapat bergabung. Ada juga faktor ekonomi, kegiatan terorisme, dan lainnya.

Pemerintah telah melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap upaya serangan cybertersebut. Dengan munculnya UU tentang Teknologi Informasi yang dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri merupakan payung hukum untuk melindungi data dari kegiatan serangan dan lainnya yang merugikan masyarakat.

Selain itu, pemerintah lewat Kementerian Kominfo juga memeluncurkan sertifikat digital (ROOT AC) Indonesia untuk mengantisipasi permasalahan keamanan dalam transaksi elektronik.

Khusus untuk layanan publik wajib menggunakan sertifikat digital. Sertifikat itu penting, kata dia, karena memberikan rasa saling percaya yang diperlukan dalam kegiatan berbasis informasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : News Editor
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper