Bisnis.com, MALANG—Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mempertanyakan kepemilikan gergaji yang digunakan belasan tahanan Polres Malang yang kabur lewat atap ruang tahanan, Rabu (19/4) dini hari.
"Kami masih menyelidiki keberadaan gergaji kecil yang digunakan para tahanan Polres Malang ini untuk kabur. Mereka menggergaji plafon kamar mandi ruang tahanan. Dari mana gergaji itu kok bisa sampai di tangan mereka," ujar Kapolda di sela kunjungannya di Mapolres Malang di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (19/4/2017).
Ia mengaku enggan untuk mereka-reka dan berspekulasi terkait kepemilikan gergaji oleh tahanan tersebut. Jika petugas yang lalai menjalankan tugasnya, pasti ada sanksi tegas. Oleh karena itu, pihaknya masih mendalami penyebab kaburnya 17 tahanan tersebut serta sampainya gergaji itu ke tangan tahanan.
Saat ini, lanjutnya, petugas masih terus melakukan pengejaran terhadap tahanan yang kabur itu. "Kami berharap para tahanan yang kabur segera menyerahkan diri secara baik-baik. Jika tidak, kami akan ambil tindakan tegas," ujar Machfud Arifin.
Menurut Kapolda, jumlah tahanan di Mapolres Malang over capacity. "Kapasitas ruang tahanan Polres Malang hanya sekitar 60 orang, tetapi diisi 101 orang, sehingga melebihi kapasitas," ucapnya.
Semenatra itu Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menyatakan anggotanya teledor dan saat ini pihaknya masih fokus pada perburuan tahanan yang kabur. "Nanti saja, kami fokus dulu ke tahanan," katanya.
Pada saat kejadian kaburnya 17 tahanan di Polres Malang, ada enam anggota polisi yang berjaga. "Sekarang masih dalam proses penyelidikan secara mendalam. Jika ada unsur kesengajaan, tentu akan kita tindak tegas sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Menyinggung adanya sinyalemen yang mengarah pada unsur kesengajaan dengan membantu tahanan kabur tersebut, Kapolres secara tegas membantah sinyalemen tersebut. "Kita akan periksa dulu sesuai aturan. Kalau ada unsur seperti itu (sengaja membantu) pasti kita sanksi secara tegas," ujarnya.
Sementara Kapolres Kota Malang AKBP Hoirudin Hasibuan mengatakan pihaknya siap membantu melakukan penyisiran dan memburu tahanan yang kabur tesrebut dengan menyiapkan tim khusus. "Kami akan bentuk tim khusus yang melibatkan 50 personel gabungan dari unit Reskrim, Intel maupun unit Reskoba," katanya.
Menurut Hoirudin, pihaknya telah melakukan penyisiran di beberapa tempat yang diduga sebagai tempat melintasnya tahanan yang kabur tersebut, seperti terminal, stasiun dan sejumlah titik lainnya.
"Kami sudah menyisir sejumlah titik yang diperkirakan bisa saja tersangka menuju ke tempat itu. Satu tersangka yang kabur merupakan warga Kota Malang. Kami juga sudah mulai menyisir sejumlah tempat," ucapnya.