Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Kebut Revitalisasi 32 Pembangkit Bermasalah Tahun Ini

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan kebut revitalisasi 68 proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) bermasalah.
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan kebut revitalisasi 68 proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) bermasalah.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan revitalisasi akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini Kementerian ESDM menargetkan akan melakukan perbaikan untuk 32 pembangkit.

“Sudah survei, sudah laporan pemda juga. Sudah diprogramkan secara bertahap direvitalisasi tahun ini 32, tahun depan sisanya,” ujar Rida kepada Bisnis, pekan lalu.

Sejumlah 32 pembangkit tersebut terdiri dari 28 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat, 2 unit pembangkit mini hidro (PLTMH), dan 2 unit PLTS interkoneksi.

Revitalisasi tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada akhir tahun lalu yang menyebutkan ada 142 proyek energi baru terbarukan (27,905 MW) dengan total nilai aset Rp1,17 triliun milik Kementerian ESDM dalam kondisi bermasalah.

Kementerian ESDM menyatakan temuan BPK tersebut adalah proyek yang belum diserahterimakan ke pemerintah daerah. Belum diserahterimakannya 142 proyek tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena pembangkit dalam kondisi rusak, proses serah terima di Kementerian Keuangan yang berlarut-larut, dan adanya pergantian kepala daerah.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pembangkit yang rusak mencapai 68 unit dengan nilai aset Rp305,1 miliar. Pembangkit itu terdiri atas 55 unit dengan nilai Rp261,21 miliar dalam kondisi rusak ringan dan 13 unit senilai Rp43,58 miliar rusak berat. Proyek pembangkit itu rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor.

Sebelumnya, Rida mengatakan pihaknya telah menyiapkan Rp17,68 miliar untuk memperbaiki 55 unit pembangkit listrik dari energi terbarukan yang rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper