Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat program Jatim Bejo (Jatim Belanja Online) hingga Oktober 2021 telah mengakomodir sebanyak 1.578 UMKM atau penyedia produk dengan total sebanyak 27.728 produk.
Program Jatim Bejo merupakan upaya integrasi proses pengadaan barang/jasa secara digital melalui pemanfaatan e-marketplace guna meningkatkan kinerja usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) secara transparan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan program Jatim Bejo diklaim telah mampu menjawab tantangan pemanfaatan platform perdagangan B2B (business to business e-commerce) di Indonesia yang terus meningkat, apalagi platform B2B e-commerce semakin populer digunakan pembeli dari kalangan pemerintah.
“Pemanfaatan Jatim Bejo bisa semakin meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengadaan barang/jasa melalui optimalisasi digital, dan meningkatkan peran pelaku UMKM,” ujarnya dalam rilis, Selasa (23/11/2021).
Dia mengatakan Pemprov Jatim sendiri telah memberikan penghargaan kepada OPD Jatim, pemkab/pemkot, jasa pengadaan makan dan minuman, sejumlah vendor maupun jasa sewa yang memiliki transaksi maupun total pesanan dengan jumlah terbanyak.
Gatot Pambudhi, Deputi Bidang Monev dan Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), mengatakan inovasi seperti Jatim Bejo tersebut layak direplikasi oleh provinsi lainnya untuk meminimalisir penyimpangan atau fraud.
Baca Juga
“Harapan kami Program Jatim Bejo ini bisa replikasi ke daerah lain. Ini adalah inovasi yang bisa melibatkan UMKM karena adanya Jatim Bejo, produk UMKM bisa diakses melalui daring,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
