Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Inklusi Keuangan, TPAKD Kab. Malang Fasilitasi Pembukaan Rekening Pelajar

Melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) diharapkan meningkatkan pemahaman terhadap dunia keuangan di kalangan pelajar sehingga target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 dapat tercapai.
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada perwakilan siswa SMP pada Pelaksanaan Program Satu Rekening, Satu Pelajar di Kab. Malang, Jumat (27/8/2021)./Istimewa
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada perwakilan siswa SMP pada Pelaksanaan Program Satu Rekening, Satu Pelajar di Kab. Malang, Jumat (27/8/2021)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau TPAKD Kab. Malang memfasilitasi pembukaan 29.347 rekening pelajar untuk meningkatkan angka literasi dan inklusi keuangan, terutama di kalangan siswa.

Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri meminta seluruh industri keuangan untuk terus berkolaborasi dan berkomitmen meningkatkan budaya menabung di kalangan pelajar. Melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) diharapkan meningkatkan pemahaman terhadap dunia keuangan di kalangan pelajar sehingga target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 dapat tercapai.

“TPKAD Kabupaten Malang dalam melakukan percepatan akses pelajar terhadap layanan keuangan sangat inovatif yaitu dengan melakukan pembukaan rekening pelajar sebanyak 29.347 siswa menjadikan seluruh siswa SMP di Kabupaten Malang telah memiliki rekening,” katanya pada Pelaksanaan Program Satu Rekening, Satu Pelajar di Kab. Malang, Jumat (27/8/2021).

Dalam kesempatan itu, juga ditandai penandatanganan “Komitmen bersama Pelaksanaan Gerakan Jawa Timur Menabung Satu Rekening Satu Pelajar Di Kabupaten Malang” antara Pemerintah Kabupaten Malang, OJK Malang, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Wilayah Malang, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Wilayah 18, PT Bank Mandiri Persero Tbk Area Malang, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur KC Kepanjen, dan PT BPR Artha Kanjuruhan Pemkab Malang (Perseroda).

“Kepemilikan rekening siswa sebanyak ini mungkin hanya satu-satunya di Indonesia. Meskipun demikian, saya meminta agar pihak perbankan dapat terus melakukan kunjungan bank ke sekolah (bank goes to school) minimal 1 kali dalam satu bulan,” ujarnya.

Upaya perluasan akses keuangan masyarakat khususnya kelompok pelajar tersebut, dia menilai, tidak dapat dilakukan sendirian. Keberhasilan program KEJAR sangat membutuhkan peran aktif dari seluruh pihak, terutama peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, regulator dan industri jasa keuangan.

“Kami mengajak semua pihak berkolaborasi untuk meningkatkan kepemilikan rekening bagi seluruh pelajar di Indonesia. Kini jumlah pelajar yang telah memiliki rekening baru mencapai sebesar 63 persen, dan diharapkan pada akhir tahun 2024 seluruh pelajar di Indonesia telah memiliki rekening,” ujarnya.

Untuk itu, dia meyakinkan, OJK juga mendorong adanya agen Laku Pandai di sekolah-sekolah terutama daerah yang tidak terjangkau sehingga dapat mempermudah proses transaksi keuangan yang dilakukan oleh para pelajar termasuk dapat dimanfaatkan pula oleh para guru atau pihak lainnya.

“Saya berharap program pembukaan rekening pelajar ini dapat disinergikan secara optimal dengan program pemerintah untuk memberdayakan pelajar. Ke depan semoga, transmisi kebijakan pemerintah yang dilakukan melalui sektor jasa keuangan ini dapat mendorong efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi dari program–program tersebut,” katanya.

Menurut dia, meningkatkan pemahaman pada kelompok pelajar memiliki potensi yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data statistik tahun 2020 menunjukkan jumlah pelajar yaitu sebesar 60,58 juta atau 22,47 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

“Kondisi di atas menunjukkan bahwa pelajar adalah generasi penerus yang akan membangun Indonesia dimasa yang akan datang, dengan jumlah yang signifikan di atas pelajar berperan sebagai critical economic players yang perlu dibekali pemahaman keuangan yang memadai,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, besarnya jumlah pelajar tersebut, pelajar menunjukkan karakter millennial seperti self-development, creativity, dan multitasking ability menjadi salah satu dasar yang dapat memperkuat perekonomian Indonesia di masa depan.

Bupati Malang, M. Sanusi, menegaskan, Pemkab Malang sangat mendukung program KEJAR dapat terakselerasi lebih cepat dan tinggi dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bupati Malang Nomor 580/966/35.07.21/2020 tanggal 30 Januari 2020 Perihal Gerakan Jawa Timur Menabung di Kabupaten Malang.

“Kami sangat mendukung pelaksanaan program ini, mengingat juga program ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masa depan anak-anak pelajar kita. Dukungan tersebut, salah satunya dengan mentransfer dana Boskab ke rekening masing-masing pelajar untuk wilayah Kabupaten Malang,” katanya.

Untuk diketahui, Program ini merupakan salah satu bentuk Aksi Pelajar Indonesia Menabung sebagai implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung di atas. Program KEJAR ini adalah upaya Untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan sesuai Strategi Nasional Keuangan inklusif.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper