Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Jatim Didorong Masuk Ekosistem Digital

Dalam memasarkan produk UMKM saat ini tidak cukup hanya mengandalkan pasar tradisional atau penjualan offline.
Penjualan daring jadi pilihan pasar alternatif UMKM di masa pandemi.
Penjualan daring jadi pilihan pasar alternatif UMKM di masa pandemi.

Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk masuk dan mengoptimalkan potensi pasar melalui ekosistem digital.

Menurut Khofifah, dalam memasarkan produk UMKM saat ini tidak cukup hanya mengandalkan pasar tradisional atau penjualan offline, tetapi UMKM sudah saatnya naik kelas dengan memanfaatkan teknologi agar bisa merambah pasar lebih luas.

“Salah satu cara agar bisa terus survive di tengah Pandemi Covid-19 ini adalah go digital. Dengan transformasi ke digital ini maka pelaku usaha dan pembeli bisa lebih mudah dalam bertransaksi barang atau jasa bahkan bisa menjangkau pasar lebih luas ke berbagai wilayah,” katanya dikutip dalam rilis, Senin (9/8/2021).

Dia mengatakan pengembangan pasar UMKM melalui marketplace ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yakni agar masyarakat mudah memperoleh produk lokal baik secara online maupun offline.

“Sekarang kan banyak platform e-commerce, seperti Tokopedia, Bukalapak, JD.ID, Lazada, dan Shopee. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan keberadaan e-commerce ini agar bisa menjangkau pasar lebih luas lagi. Biaya beriklan digital pun juga jauh lebih murah. Tinggal siapkan konten dan upload di sosial media,” ujar Khofifah. 

Hanya saja, lanjut Khofifah, digitalisasi ini juga harus diimbangi dengan kapasitas produksi dan kualitas yang baik. Oleh karena itu, Pemprov Jatim secara aktif juga melakukan berbagai pelatihan, bimbingan, serta workshop agar produk yang dihasilkan bisa lebih marketable. 

“Begitu juga bagi masyarakat ayo dukung gerakan BBI. Jadi buat apa beli produk impor, kalau Indonesia sendiri punya banyak produk-produk yang juga oke. Daripada beli KW buatan luar negeri, mending beli yang ori buatan dalam negeri,” imbuhnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper