SKK Migas Jabanusa Gelar Webinar Jurnalistik pada Masa Pandemi

SKK Migas Jabanusa menggelar dua kali webinar jurnalistik dengan topik Be An Adaptive & Productive People
Foto: Amni Nadya Spesialis Dukungan Bisnis SKK Mgas Jabanusa (dok. SKK Migas Jabanusa)
Foto: Amni Nadya Spesialis Dukungan Bisnis SKK Mgas Jabanusa (dok. SKK Migas Jabanusa)

Bisnis.com, SURABAYA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Jawa Bali dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) menggelar dua kali webinar jurnalistik, 15 Juni dan 23 Juli 2021. Rencananya, sampai akhir tahun nanti, total akan ada 6 kali webinar yang diselenggarakan.

Webinar pertama pada 15 Juni digelar dengan topik Be An Adaptive & Productive People, dan narasumbernya adalah Agni Shanti Mayangsari, M.PSDM,CH,Cht,NLPPract, Master Trainer Hearty Service Expert & Master Communication. Sementara webinar kedua bertopik Menebar Inspirasi Ditengah Pandemi melalui Medsos dengan narasumber Prof. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si, pengajar Diklat Pranata Humas Puslitbang Kominfo.

SKK Migas Jabanusa Gelar Webinar Jurnalistik pada Masa Pandemi

Foto: Rulli Nasrullah, Narasumber Webinar Jurnalistik Kedua (dok. SKK Migas Jabanusa)

Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi mengatakan, webinar ini diikuti 70 media di Jawa Timur di sekitar wilayah kerja kontraktor kontrak kerjasama SKK Migas Jabanusa.

"Ini kelanjutan dari ikhtiar kami membangun komunikasi dan kerjasama dengan media massa. Kami selalu menganggap media massa sebagai mitra," katanya.

Webinar tentang media sosial, menurut Nurwahidi, membuka ruang untuk memperbincangkan kembali fenomena tentang jurnalisme warga pada masa pandemi.

“Tentu informasi dan pengetahuan yang disampaikan para narasumber dalam webinar ini memberikan perspektif pada kita semua untuk menyikapi banjir informasi di internet," katanya.

SKK Migas Jabanusa Gelar Webinar Jurnalistik pada Masa Pandemi

Foto: Peserta Karyawan (dok. SKK Migas Jabanusa)

Dalam paparannya, Rulli Nasrullah menyampaikan, jurnalisme warga menjadi kekuatan baru dalam produksi konten dengan prinsip dan etika dalam aktivitas jurnalistik.

"Namun dengan memasukkan unsur subyektivitas pribadi," katanya.

Jurnalisme warga memuat pengalaman pribadi sebagai sudut pandang orang pertama yang tidak dipengaruhi 'pesanan' kantor, bersifat dramatis karena seringlali unsur drama membuat liputan warga menjdi natural dan netizen seolah-olah turut merasakan, tak terbatas ruang dan waktu karena tak ada batasan liputan warga tentang durasi maupun jenis konten sesuai ruang media, bersifat langsung yakni kekinian, tanpa penyuntingan, konten video merekam detik demi detik, dan terjadi saat itu juga.

SKK Migas Jabanusa Gelar Webinar Jurnalistik pada Masa Pandemi

Foto: Peserta Karyawan (dok. SKK Migas Jabanusa)

"Terakhir POV berbeda. Konten video saling melengkapi dan dari sudut pandang atau angle," kata Rulii.

Itulah kenapa media sosial melahirkan istilah 'maha benar netizen dengan segala komentarnya dan juga unggahannya'. Ini dikarenakan setiap orang yang menjadi pewarta warga memiliki kekuasaan untuk mengunggah informasi atau komentar apapun. Kemampuan untuk memilah dan memilih sebelum berbagi menjadi kunci agar jurnalisme warga menjadi tempat yang nyaman bagi semua orang. [***]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper