Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekonomi Jatim Kuartal II Bakal Lebih Baik

Optimistisme pada kuartal II/2021 ini tentunya karena Jatim sudah lebih siap dibandingkan awal pandemi, seperti dari berbagai upaya protokol kesehatan hingga program vaksinasi yang terus digenjot saat ini.
Emil Dardak./Antara-Didik Suhartono
Emil Dardak./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis kinerja perekonomian Jatim pada kuartal II/2021 ini akan lebih baik lagi seiring dengan mulai pulihnya berbagai sektor usaha hingga upaya penanganan dan pencegahan Covid-19.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan Jatim sangat bersyukur karena pada kuartal I/2021 kontraksi ekonomi Jatim bisa ditekan hingga terealisasi -0,44 persen. Kontraksi itu masih lebih kecil dibandingkan dengan daerah lain maupun secara nasional yang terkontraksi -0,74 persen.

“Kita bersyukur Jatim pertumbuhan negatifnya di bawah rata-rata, tapi kita tidak boleh lengah. Memang saya bilang dari awal jangan terlalu optimistis dengan kuartal I/2021, karena kalau dibandingkan kuartal I/2020 saat itu kan belum terjadi pandemi, sehingga di kuartal II ini akan kita bandingkan dengan kuartal II/2020 di mana sudah ada pandemi,” jelasnya, Senin (24/5/2021).

Dia mengatakan optimistis pada kuartal II/2021 ini tentunya karena Jatim sudah lebih siap dibandingkan awal pandemi, seperti berbagai upaya protokol kesehatan hingga program vaksinasi yang terus digenjot saat ini.

“Bahkan pelaku sektor perdagangan juga sudah divaksin untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di saat pemerintah juga ingin menumbuhkan perekonomian. Presiden memang menargetkan kuartal II bisa tumbuh 7 persen, ini bukan sesuatu yang impossible, tapi sangat menantang,” katanya.

Menurutnya, dalam mencapai target tersebut banyak faktor yang menjadi pertimbangan salah satunya kasus Covid-19, vaksinasi dan faktor eksternal. Saat ini sejumlah negara memang sudah mengalami penurunan kasus bahkan di Indonesia, tetapi di beberapa negara lain malah ada peningkatan kasus.

“Walau vaksinasi dilaunching, dunia ternyata masih ada tantangan logistik, juga kondisi orang yang akan menerima vaksin belum tentu bisa karena tensinya tinggi, ada komorbid dan lainnya, lalu ada lonjakan kasus di beberapa negara. Ini akan jadi faktor revisi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, untuk Jatim sendiri kita belum revisi, ini akan kita barengi dengan revisi RPJMD,” ujarnya.

Emil mengatakan, pada awal pandemi memang Jatim terpukul paling dalam karena selama ini pertumbuhan ekonomi Jatim ditopang oleh sektor andalan seperti industri sekitar 30 persen, pertanian 14 persen, pariwisata 7 persen, dan juga perdagangan.

“Dan sektor-sektor inilah yang paling terpukul saat pandemi. Namun berjalannya waktu sejumlah sektor usaha terus bergerak, infrastruktur seperti Jalur Lintas Selatan (JLS) juga berlanjut, hingga perbaikan jalan nasional,” imbuhnya.

Dia menambahkan bahkan di sektor konsumsi juga tampaknya semakin membaik dilihat dari peredaran uang kartal yang jauh lebih besar dibandingkan Lebaran tahun lalu, serta ada consumer confidence yang menyebabkan permintaan meningkat.

“Pergerakan orang sudah ditekan, ternyata perputaran uang berjalan dengan baik sampai di penghujung Ramadan, mudah-mudahan momen ini turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi kita di kuartal II,” imbuh Mantan Bupati Trenggalek itu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper