Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jatim Pastikan Penyerapan Anggaran Belanja Terus Bergerak

Adapun pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal I/2021 menurut pengeluaran mencatatkan bahwa konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tipis yakni 0,53 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Warga beraktivitas di Jalan Rungkut Menanggal, Surabaya, Jawa Timur/ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Warga beraktivitas di Jalan Rungkut Menanggal, Surabaya, Jawa Timur/ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan progres penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun ini terus bergerak dan dipercepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pasca pandemi.

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono mengatakan sesuai dengan perintah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar penyerapan belanja daerah dipercepat salah satunya seperti kontrak-kontrak pekerjaan infrastruktur yang harus segera dilaksanakan.

“Selain itu di sektor UMKM juga terus digenjot, seperti melalui misi dagang antar provinsi yang dilakukan Gubernur akhir-akhir ini, termasuk untuk menggenjot kinerja ekspor melalui Surabaya Export Center,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (20/5/2021).

Hanya saja, Heru belum memastikan berapa persen presentase penyerapan anggaran belanja pemerintah tersebut hingga kuartal I/2021 atau sampai Mei ini.

“Datanya masih akan saya cek dulu sudah berapa persen, nanti saya informasikan kembali,” imbuhnya.

Diketahui APBD Jatim tahun ini ditentukan sebesar Rp32,8 triliun yakni sebanyak 51,8 persen difokuskan untuk sektor pendidikan seperti pembangunan gedung sekolah, dana Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Sementara sebanyak Rp23,08 triliun lainnya dialokasikan untuk sektor kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan lainnya.

“Diharapkan percepatan pembelanjaan pemerintah ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim, yang tadinya terkontraksi -2,64 persen pada kuartal IV/2020, lalu pada kuartal I/2021 kontraksinya semakin kecil menjadi -0,44 persen,” imbuh Heru.

Terpisah, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jatim, Difi Ahmad Johansyah menerangkan bahwa konsumsi pemerintah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal I/2021.

“Peningkatan konsumsi pemerintah, kenaikan investasi, akselerasi net ekspot antar daerah menjadi sumber perbaikan ekonomi Jatim pada kuartal I/2021 meskipun memang masih kontraksi tetapi lebih bisa ditekan,” katanya.

Adapun pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal I/2021 menurut pengeluaran mencatatkan bahwa konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tipis yakni 0,53 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Padahal pada kuartal III dan IV/2020, pertumbuhan konsumsi pemerintah merosot -6,60 persen sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang menghambat berbagai proyek pemerintah termasuk adanya refocusing anggaran.

Namun setidaknya tren konsumsi pemerintah pada 3 bulan pertama tahun ini sudah tidak minus, atau tumbuh positif meskipun tidak seperti pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal I/2020 yang mencapai 4,90 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper