Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Marves Titip Masalah Covid-19 di Malang Raya

Masalah penanganan Covid-19, dia menilai, semua bergantung pada semua pihak. “Kita bawa negeri ini baik, ya akan baik, kalau kita rusak-rusakan ya kita bikin rusak."
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dua dari kanan) bersama Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wali Kota Malang Sutiaji (dari kiri) dan Bupati Malang Sanusi (kanan) dalam kunjungannya ke Batu, Senin (26/4/2021).
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dua dari kanan) bersama Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wali Kota Malang Sutiaji (dari kiri) dan Bupati Malang Sanusi (kanan) dalam kunjungannya ke Batu, Senin (26/4/2021).

Bisnis.com, BATU — Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan semua pihak, terutama pemimpin dan masyarakat di Malang Raya, agar hati-hati terhadap masalah Covid-19 dengan tetap waspada, tidak kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan.

“Saya titip masalah Covid-19 agar hati-hati. Walaupun di Malang hampir nol pertambahan harian angka positif Covid-nya, namun tetap harus waspada,” ujarnya di Batu, Senin (26/4/2021).

Intinya, kata dia, para pihak harus bersatu padu dalam mengampanyekan dan menerapkan protokol kesehatan.

Dia mencontohkan kasus di India. “Kemarin ada 310.000 kasus. Setiap 4 menit, ada satu meninggal,” katanya.

Masalah penanganan Covid-19, dia menilai, semua bergantung pada semua pihak. “Kita bawa negeri ini baik, ya akan baik, kalau kita rusak-rusakan ya kita bikin rusak. Jadi saya titip ini semua, kalau kita ingin hidup sejahtera, patuhi apa yang dilakukan pemerintah,” ucapnya.

Merespons masukan dari tiga kepala daerah Malang Raya, dia menegaskan, daerah tersebut potensial untuk berkembang karena ada dukungan SDM yang baik dengan banyaknya perguruan tinggi di Malang.

Banyaknya pelaku UMKM di Malang, kata dia, juga positif bagi daerah karena UMKM merupakan backbone ekonomi nasional. Malang bisa berkembang dengan dukungan perguruan tinggi.

Oleh karena itulah, pemerintah akan memfasilitasi UMKM difasilitasi, termasuk di KEK bagi UMKM yang bergerak di film, teknologi informasi, dan animasi.

Terkait dengan proyek kereta gantung Batu, kata dia, proyek itu bisa dilanjutkan. Apalagi anggarannya tidak besar, sekitar Rp470 miliar. Begitu juga proyek Volcano Bromo.

Terkait dengan pengembangan sektor pertanian, kata dia, pemda perlu mendorong keterlibatan perguruan tinggi, terutama dalam menemukan bibit-bibit unggul. Nantinya, hasil penelitian difasilitasi untuk dipatenkan sehingga dapat menjadi insentif bagi peneliti.

Terkait dengan pengembangan pariwisata pantai di Kab. Malang yang terganjal Perhutani sebagai pemilik lahan, kata Luhut, pihaknya akan membicarakan masalah tersebut dengan Perhutani.

Intinya, sektor pariwisata pantai layak dikembangkan agar dapat mendatangkan wisatawan mancanegara jika dikelola dengan baik.

“Selain potensi wisata, suasana tenang di daerah akan dapat mendorong kehadiran wisatawan mancanegara,” katanya.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menyampaikan ada tiga proyek strategis di daerah tersebut, yakni pelebaran jalan pendem – Batu, pembangunan Pasar Induk Kota Batu, dan pembangunan kereta gantung.

“Semua proyek sudah perkembangannya sudah lancar, kecuali kereta gantung yang on progress dengan menyiapkan regulasi dan dasar-dasar hukum yang kita kerjakan karena baru pertama kali kereta gantung beroperasi di tengah kota. Untuk itu, Pak Menteri, kami dibantu untuk dibantu mewujudkannya,” ujarnya. Apalagi proyek itu diminati tidak hanya investor besar, melainkan juga masyarakat untuk pendanaannya.

Bupati Malang M. Sanusi menambahkan dengan ditetapkan Bromo Tengger Semeru sebagai kawasan pariwisata nasional, maka daerah tersebut menyiapkan 15 hektare untuk terminal pariwisata di Desa Jeru.

Terminal tersebut juga untuk mendukung keberadaan kereta gantung yang rencananya dikembankan hingga ke Bromo. Terminal tersebut juga bisa dijadikan terminal bus yang menuju kota Batu dan Kota Malang sehingga kendaraan besar tidak perlu masuk kota.

Wali Kota Malang Sutiaji mengusulkan agar masalah infrastruktur di Malang Raya dibenahi maupun ditambah agar tidak menyebabkan kemacetan dengan ramainya sektor pariwisata.

Perlu juga direalisasikan penggunaan transportasi massal Malang Raya dengan moda LRT. “Jika pembangunan LRT hanya di Kota Malang, tidak ekonomis karena investasinya terlalu besar, namun jika termasuk wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu maka akan sangat bagus, ekonomis karena panjangnya bisa 100 km,” ujarnya.

Usulan lain pengembangan Bandara Abd Saleh sebagai bandara internasional dan dibangunnya rest area tematik di tol Pandaan – Malang.

Direktur PT Intelegensia Grahatama David Santoso, pengelola KEK Singhasari, mengatakan investor yang akan di KEK tersebut tersebut tidak hanya investor besar, melainkan juga UMKM yang bergerak di ekraf subbidang film, animasi, dan teknologi digital.

Oleh karena itulah, mereka perlu didukung dari sisi pembiayaan. Juga di KEK perlu regulasi yang memberikan insentif daerah selain yang sudah ada agar investor senang berinvestasi di sana.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper