Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Jember Minus 2,98 Persen

Sebagian besar kategori mengalami pertumbuhan negatif yang mana kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar minus 14,15 persen; kemudian disusul penyediaan akomodasi dan makan minum minus 13,26 persen.
Perahu nelayan pulang dari melaut di pantai Puger, Jember, Jawa Timur, Senin (1/2/2021). BMKG memberi peringatan gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter di perairan selatan Jawa Timur disertai hujan, sehingga nelayan diminta waspada saat melaut./Antara-Seno.
Perahu nelayan pulang dari melaut di pantai Puger, Jember, Jawa Timur, Senin (1/2/2021). BMKG memberi peringatan gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter di perairan selatan Jawa Timur disertai hujan, sehingga nelayan diminta waspada saat melaut./Antara-Seno.

Bisnis.com, JEMBER - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi atau minus 2,98 persen akibat terdampak pandemi Covid-19.

"Ekonomi Jember tahun 2020 terkontraksi 2,98 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (2019) yang tumbuh sebesar 5,51 persen," kata Kepala BPS Jember Arif Joko Sutedjo dalam rilis yang diterima Antara di kabupaten Jember, Rabu (3/3/2021).

Berdasarkan lapangan usaha, lanjut dia, sebagian besar kategori mengalami pertumbuhan negatif yang mana kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar minus 14,15 persen; kemudian disusul penyediaan akomodasi dan makan minum minus 13,26 persen.

"Selama pandemi tahun 2020 yang terdampak cukup signifikan adalah hotel dan restoran karena sepi pengunjung, bahkan beberapa hotel sempat tutup sementara," tuturnya.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi tertinggi atau positif dicapai oleh kategori informasi dan komunikasi mencapai 10,02 persen; disusul jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,29 persen.

Arif menjelaskan kategori penyumbang ekonomi di Jember masih didominasi oleh kategori pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 26,91 persen; disusul kategori industri pengolahan sebesar 19,87 persen; dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,78 persen.

"Wajah perekonomian di Kabupaten Jember masih dipengaruhi tiga sektor tersebut. Hal itu dapat dilihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha terhadap total PDRB," katanya.

Ia mengatakan nilai PDRB Kabupaten Jember atas dasar dasar harga berlaku 2010 pada tahun 2020 mencapai Rp76.039,98 miliar. Secara nominal, nilai PDRB itu mengalami penurunan sebesar Rp1.185,73 miliar dan penurunan itu disebabkan turunnya produksi akibat pandemi COVID-19 yang terjadi hingga akhir tahun 2020.

"PDRB Jember dalam kurun waktu empat tahun yakni 2016, 2017, 2018, dan 2019 terus mengalami peningkatan, namun tahun terakhir 2020 justru mengalami penurunan akibat pandemi," ujarnya.

Menurutnya tidak hanya pertumbuhan ekonomi di Jember yang mengalami kontraksi pada tahun 2020, namun Jawa Timur juga mengalami minus 2,39 persen dan nasional tercatat minus 2,07 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper