Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Klaster Keluarga, OTG di Surabaya Jangan Isolasi di Rumah

Hasil analisis menunjukan bahwa faktor yang mengakibatkan seseorang tertular atau dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 adalah tertinggi berada di klaster keluarga atau karena kontak erat keluarga, prosentasenya sekitar 28 persen.
Ratusan warga menjalani rapid test yang digelar Pemkot Surabaya di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Sabtu (12/9/2020) malam./Antara
Ratusan warga menjalani rapid test yang digelar Pemkot Surabaya di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Sabtu (12/9/2020) malam./Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya meminta warga yang melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 tanpa gejala atau OTG agar melakukan karantina di tempat yang disediakan pemerintah mengingat banyaknya kasus yang terjadi di klaster keluarga.

Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan pihaknya melakukan analisis data hasil tracing yang dilaporkan camat se-Surabaya terkait asal penyebaran/penularan virus ini.

“Hasil analisis menunjukan bahwa faktor yang mengakibatkan seseorang tertular atau dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 adalah tertinggi berada di klaster keluarga atau karena kontak erat keluarga, prosentasenya sekitar 28 persen,” katanya, Jumat (22/1/2021).

Dia menjelaskan analisis tersebut dilakukan dengan mengambil data hasil tracing mulai 10-17 Januari 2021 dengan sampel kasus sebanyak 150 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Nah, dari 150 sampel kasus yang dianalisis itu, sebanyak 68 persen orang melaksanakan isolasi mandiri di rumah/apartemen, dan 25 persen melaksanakan isolasi di rumah sakit/tempat yang disediakan oleh pemerintah/swasta, dan 7 persen di tempat lainnya,” katanya.

Irvan menambahkan, hasil analisa lainnya adalah orang yang tertular karena punya komorbid dan memeriksakan diri ke rumah sakit dengan prosentase 24,7 persen, sedangkan orang yang telah bepergian dari luar kota mencapai 14,7 persen.

“Disusul karena penularan di tempat kerja ada 12,7 persen, lalu orang yang setelah dari tempat keramaian/kerumunan 10 persen, dan pekerja di rumah sakit/tenaga medis 7,3 persen,” imbuhnya.

Mantan Kasatpol PP Surabaya itu pun meminta warga terpapar dan tanpa gejala agar melakukan isolasi mandiri di tempat yang sudah disediakan pemerintah, sebab jika isolasi mandiri di rumah tetap bisa menularkan kepada anggota keluarga lainnya.

“Isolasi bisa dilakukan di Hotel Asrama Haji (HAH) karena di sana masih banyak kamar kosong, di sana ada 304 orang yang masih dirawat serta di RS Darurat Lapangan Indrapura,” ujarnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper