Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Tarik Kawasan Ekonomi Khusus Singosari Malang Ditingkatkan

Strategi pertama kali yang perlu dilakukan adalah kesiapan fasilitas pendukung KEK ini.
Kendaraan melintasi proyek jalan tol Malang-Pandaan./Antara- Ari Bowo Sucipto
Kendaraan melintasi proyek jalan tol Malang-Pandaan./Antara- Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk menarik investor agar mau menanamkan modalnya dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari Malang.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan salah satu strategi yang akan dilakukan agar investor datang adalah pengembangan fasilitas pendukung kawasan.

“Strategi pertama kali yang perlu dilakukan adalah kesiapan fasilitas pendukung KEK ini,” ujarnya, Rabu (20/1/2021).

Emil yang sempat menggelar rapat koordinasi pengembangan KEK Singosari bersama Bupati Malang pada 19 Januari 2020 itu mengatakan KEK Singosari telah diproyeksikan menjadi sentra ekonomi lintas industri mulai dari ekonomi kreatif, berbasis teknologi digital, sekaligus pariwisata hingga agrobisnis.

Menurut Emil, kawasan ini akan menjadi satu-satunya KEK di Indonesia yang memiliki klaster digital IT. Selain itu, KEK Singosari ini dinilai memiliki peran yang sangat besar karena letaknya di antara Surabaya dan Malang.

“Malang sebagai kota pendidikan dan banyak lahir talenta digital sehingga pemerintah memikirkan cara untuk dapat mewadahi seluruh potensi ini menjadi rencana yang konkrit agar menumbuhkan startup-startup baru, sekaligus UMKM,” imbuhnya.

Bupati Malang Sanusi menambahkan diharapkan KEK Singosari ini juga menjadi kawasan khusus yang progresif di sektor agrobisnis mengingat Kabupaten Malang memiliki banyak potensi hasil alam yang bisa diolah seperti Potensi ikan tuna, lobster, keripik buah dan sayuran bahkan bunga hias yang sudah memiliki pasar ekspor.

"Kami ingin nantinya hasil produksi di KEK Singosari bisa masuk ke terminal- terminal agrobisnis di kawasan Sidoarjo yang akan mendukung harga sayuran bisa terkendali, termasuk potensi peternakan Malang yang bisa mendukung swasembada daging di Jatim,” imbuhnya.

Sejalan dengan hasil proyeksi Colliers International bahwa 2021 industri akan menjadi sektor pertama yang bangkit karena memiliki potensi besar sebab sewaktu-waktu bisa muncul saat ekonomi membaik.

“Sektor yang menopang pertumbuhan adalah berhubungan dengan teknologi. Data Centre masih akan terus berekspansi, demikian pula bisnis e-commerce yang akan memerlukan gudang dan pusat distribusi, termasuk industri otomotif berbasis teknologi seperti electric vehicle akan berkembang,” jelas Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Colliers International.

Menurutnya, industri yang konsisten dan tidak terlalu terpengaruh pandemi adalah industri makanan, consumer goods, kimia dan kesehatan, termasuk cold storage juga diprediksi akan berkembang.

“Dari sisi pemilik kawasan industri, masih akan banyak insentif harga dan term yang ditawarkan kepada pelaku industri demi meningkatkan kinerja penjualan lahan industri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper