Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kematian Akibat Covid-19 di Jatim Tinggi, Ini Upaya Mengatasi

Untuk menekan angka kematian maka penanganan harus bagus, maka fasilitas layanan harus diperkuat.
Petugas keamanan berjaga di luar Ruang Isolasi Khusus (RIK) di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020)./Antara-Moch Asim
Petugas keamanan berjaga di luar Ruang Isolasi Khusus (RIK) di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengklaim telah berupaya maksimal dalam menyediakan beragam fasilitas layanan kesehatan guna menekan angka kematian akibat Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr. Herlin Ferliana mengatakan sejauh ini Jatim telah memperkuat fasilitas layanan kesehatan di RS rujukan baik fasilitas di ruan ICU, ruang isolasi termasuk tenaga medis dan pendukungnya.

“Untuk menekan angka kematian maka penanganan harus bagus, maka fasilitas layanan harus diperkuat. Kedua tentu tenaga medis dan pendukung dikuatkan, tapi yang paling penting kuncinya adalah upaya preventif dengan 3M yakni masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” jelasnya, Selasa (15/9/2020).

Menurutnya, rumah sakit tidak bisa dijadikan ujung tombak dalam penanganan Covid-19 karena keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan lebih berperan, apalagi Covid-19 sangat berbahaya bagi orang dengan komorbid atau penyakit bawaan.

“Kalau tidak punya komorbid mungkin tidak apa-apa, tapi kalau punya akan lebih sulit penanganannya. Jadi upaya preventif harus dilakukan agar kasus positif tidak makin banyak,” imbuhnya.

Adapun data per 12 September 2020, Jatim menunjukan angka kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 30.540 orang atau mencapai 79,08 persen dari total kasus positif 37.839 orang. Sedangkan jumlah kematian mencapai 2.717 orang atau sebesar 7,26 persen, dan jumlah yang dirawat mencapai 5.169 orang atau 13,66 persen.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan meski angka kesembuhan cukup tinggi di Jatim, dia meminta masyarakat agar tidak lengah dan tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan.

“Wabah ini tidak bisa diprediksi, bahkan WHO pun tidak bisa memastikan kapan wabah berakhir, jadi jangan sampai kendor, jangan anggap enteng dan jangan ada yang menyepeleh kan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper