Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Inflasi 0,04 Persen Dipicu Harga Emas dan Biaya Sekolah

Provinsi Jawa Timur pada Agustus 2020 mengalami inflasi 0,04 persen, didorong oleh peningkatan harga komoditas emas perhiasan, angkutan udara, dan biaya sekolah.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan memaparkan data ekonomi Jatim Agustus 2020. Video: Youtube BPS Provinsi Jawa Timur
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan memaparkan data ekonomi Jatim Agustus 2020. Video: Youtube BPS Provinsi Jawa Timur

Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur pada Agustus 2020 mengalami inflasi 0,04 persen, didorong oleh peningkatan harga komoditas emas perhiasan, angkutan udara, dan biaya sekolah.

Dadang HardiwanKepala, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, mengatakan pada bulan lalu emas perhiasan mengalami perubahan harga yakni naik 11,01 persen, disusul angkutan udara 2,62 persen, sekolah dasar 1,52 persen dan minyak goreng 2,57 persen serta bawang putih 9,94 persen.

"Andil inflasi Jatim pada Agustus memang banyak berasal dari kelompok makanan, minuman, tapi juga emas perhiasan karena harga emas dunia juga naik, serta biaya sekolah karena masuk ajaran baru," katanya saat paparan BRS, Selasa (1/9/2020).

Dia menjelaskan dari 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, terdapat 3 kota yang mengalami inflasi yakni Surabaya 0,07 persen, Sumenep 0,03 persen dan Kediri 0,02 persen.

Sementara itu lima kota lainnya mengalami deflasi yakni Jember 0,11 persen, Banyuwangi 0,01 persen, Malang 0,06 persen, Probolinggo 0,07 persen, Madiun 0,02 persen.

Dadang menambahkan, inflasi Jatim tidak terlalu tinggi lantaran lajunya telah ditahan oleh sejumlah komoditas penyumbang deflasi di antaranya seperti daging ayam ras yang mengalami penurunan harga 9,93 persen, bawang merah turun 18,08 persen, telur ayam ras turun 2,47 persen dan tomat turun 15,12 persen.

"Selain itu masih ada komoditas udang basah yang juga mengalami penurunan harga 1,65 persen, sabun detergen turun 0,87 persen, sawi hijau 5,97, wortel 5,58 persen, nangka muda turun 9,77 persen dan wafer turun 2,71 persen," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper