Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Ungkap Penyebab Terjadinya Gempa Jember

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi yang terjadi di Selatan Kabupaten Jember akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi yang terjadi di Selatan Kabupaten Jember akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/8/2020).

Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau Thrust Fault.

Rahmat mengatakan, guncangan gempa juga dirasakan warga di daerah Jember skala Modified Mercalli Intensity (MMI) III Karangkates, Banyuwangi, Lombok Barat, Denpasar dan Kuta Selatan.

"Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," ujarnya.

Hingga pukul 14.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya delapan kali aktivitas gempa susulan atau aftershock.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, warga juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibatkan gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.

Sebelumnya, gempa Jember terjadi pada pukul 14.12 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter terbaru dengan magnitudo magnitudo 5,0 dan tidak berpotensi tsunami.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,48 Lintang Selatan dan 113,98 Bujur Timur atau tepatnya di laut pada jarak 143 kilometer Barat Daya Jembrana Provinsi Bali di kedalaman 56 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper