Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Penularan Covid-19 Jatim Terus Turun, Bertahan di Bawah Angka 1

Artinya, ada kemajuan dalam penanganan Covid-19 di Jatim, khususnya Surabaya Raya.
Data Rate of Transmission (Rt) atau tingkat penularan di Jawa Timur.
Data Rate of Transmission (Rt) atau tingkat penularan di Jawa Timur.

Bisnis.com, SURABAYA – Tren kasus Covid-19 berdasarkan rate of transmission (Rt) atau tingkat penularan di Jawa Timur hingga kini tercatat terus mengalami penurunan yakni sudah berada di angka 0,89 atau di bawah 1.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Jatim, pada 5 Agustus angka Rt di Jatim masih 1,17, kemudian berangsur menurun pada 6 Agustus menjadi 1,16, pada 9 Agustus menjadi 1,02, pada 10 Agustus menjadi 0,98 dan hingga 12 Agustus menjadi 0,89.

Pakar Epidemiologi dari FKM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang juga Tim Riset Polda Jatim, dr Windhu Purnomo mengatakan melihat tren Rt tersebut Surabaya Raya pun telah berubah menjadi zona oranye.

"Artinya, ada kemajuan dalam penanganan Covid-19 di Jatim, khususnya Surabaya Raya. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan," katanya, Kamis (13/8/2020).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan LIPI, saat ini 59,2 persen masyarakat percaya bahwa program Kampung Tangguh cukup efektif untuk menekan penyebaran Covid-19. Kemudian, 88,1 persen masyarakat di Surabaya Raya telah memahami protokol kesehatan Covid-19, namun pemahaman mereka mengenai virus secara rinci masih kurang.

Adapun hingga 12 Agustus 2020, tren Rt tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Banten yakni 1,17, disusul Yogyakarta 1,01, dan Jawa Barat 0,97, lalu Jatim 0,89 dan Jawa Tengah 0,88.

Sedangkan tingkat kesembuhan atau recovery rate, Jatim berada di rangking tertinggi yakni mencapai 73,60 persen, di Yogyakarta 70,9 persen, dan Jawa Barat 57,91 persen, Jawa Tengah 63,78 persen.

Secara kumulatif kasus positif di Jatim hingga 13 Agustus 2020 mencapai 25.561 kasus. Dari jumlah itu sebanyak 19.548 orang telah sembuh atau setara 73,60 persen, dan sebanyak 5.060 orang masih dirawat (19,05 persen), dan sebanyak 1.953 orang telah meninggal dunia (7,35 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper