Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Ekonomi, Industri Jatim Bakal Diberi Perhatian Lebih

Khofifah mencoba mengenali sektor-sektor industri yang bisa memberikan daya dukung terhadap pergerakan ekonomi di Jatim.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada wartawan./Bisnis
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada wartawan./Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan untuk mendampingi dan terus memantau kondisi produktivitas industri pengolahan yang selama ini menjadi penopang ekonomi di Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan selama Agustus 2020 ini pihaknya sengaja berkunjung ke pusat-pusat industri dari berbagai sektor mulai dari industri makanan hingga pakan ternak.

"Memang pada Agustus ini saya akan mencoba mengenali sektor-sektor industri yang bisa memberikan daya dukung terhadap pergerakan ekonomi di Jatim karena proses pemulihan ekonomi ini harus diikuti oleh pergerakan dari yang ultra mikro, mikro, kecil, menengah sampai usaha besar,” katanya, Kamis (6/8/2020).

Dia mengatakan dalam beberapa hari terakhir pihaknya telah mengunjungi pabrik perakitan sepeda Polygon, pabrik olahan hasil ternak Charoen Phokpan Indonesia, dan budidaya coklat dan olahannya di Mojokerto, hingga pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

"Industri pengolahan kita selama ini menjadi kekuatan Jatim, maka kami ingin memastikan bahwa di saat pandemi Covid-19 belum berakhir tapi semuanya berjalan dengan baik, produktivitasnya terjaga, karyawannya terjaga, dan format protokol kesehatan juga terjaga," ujarnya.

Dia berharap dengan upaya pemantauan dan pendampingan Pemprov Jatim terhadap industri ini bisa berdampak pula terhadap minat investasi di Jatim ke depan.

Meski pandemi, bahkan Jatim mencatatkan kinerja investasi yang tumbuh positif di atas rata-rata nasional. Tercatat pada semester I/2020 nilai investasi di Jatim tembus Rp51 triliun atau tumbuh 59,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Dari realisasi tersebut, sebanyak Rp12,5 triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan Rp38,4 triliun merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Alhamdulillah kalau dibandingkan dengan nasional, pertumbuhan investasi kita lebih besar karena nasional hanya 1,8 persen," imbuh Khofifah.

Adapun investasi terbesar sepanjang semester I itu berada di Pasuruan dengan posisi PMDN Rp2,6 triliun, dan PMA Rp3,3 triliun.

Khofifah meyakini kondisi investasi tersebut merupakan bentuk kepercayaan investor terhadap Jatim. Diharapkan iklim investasi yang seperti ini pun terus terjaga agar pemulihan ekonomi cepat berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler