Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isolasi Mandiri Ganjal Pengendalian Covid-19 Surabaya? Begini Kata Risma

Wali Kota meminta pasien terkonfirmasi di rumah besar untuk tetap melakukan isolasi mandiri di tempat terpisah dengan anggota keluarganya.
Sejumlah santri asal Ponpes Gontor mendengarkan penjelasan petugas ketika mengikuti wisuda penyintas COVID-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7/2020). Berdasarkan data Satgas penanganan Covid-19 menyatakan jumlah pasien sembuh di Jawa Timur pada (28/7) sebanyak 401 pasien sehingga total pasien yang dinyatakan sembuh tercatat 13.081 orang./Antara-Zabur Karuru
Sejumlah santri asal Ponpes Gontor mendengarkan penjelasan petugas ketika mengikuti wisuda penyintas COVID-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7/2020). Berdasarkan data Satgas penanganan Covid-19 menyatakan jumlah pasien sembuh di Jawa Timur pada (28/7) sebanyak 401 pasien sehingga total pasien yang dinyatakan sembuh tercatat 13.081 orang./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Kasus kumulatif Covid-19 di Kota Surabaya tercatat 8.553 kasus per Rabu (29/7/2020), dengan rincian 2.793 orang (32,66 persen) dirawat, 5.001 orang (58,47 persen) sembuh dan 759 orang (8,87 persen) meninggal.

Berdasar jumlah orang yang dirawat, sebanyak 1.371 orang (49,09 persen) isolasi rumah, 248 orang (8,88 persen) isolasi gedung dan 1.174 orang (42,03 persen) isolasi rumah sakit.

Adapun empat hari sebelumnya, kumulatif pasien Covid-19 di Kota Surabaya 8.347 orang per Minggu (26/7/2020). Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.871 orang (34,4 persen) dirawat, 4.733 orang (56,7 persen) sembuh dan 743 orang (8,9 persen) meninggal.

Dari total orang dirawat, sebanyak 1.481 orang (51,58 persen) isolasi rumah, 252 orang (8,78 persen) isolasi gedung, dan 1.138 orang (39,64 persen) isolasi rumah sakit.

Selama empat hari tersebut, jumlah orang isolasi rumah berkurang 110 orang, isolasi gedung berkurang 4 orang dan isolasi rumah sakit berkurang 36 orang.

Adapun data 18 hari sebelumnya, kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya sebanyak 7.209 orang per Minggu (12/7/2020). Dari jumlah kasus positif tersebut, 3.122 orang (43,31 persen) dirawat, 3.477 orang (48,23 persen) sembuh dan 610 orang (8,46 persen) konfirmasi meninggal.

Bila dirinci dari kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.569 orang (50,26 persen) dirawat di rumah, 257 orang (8,23 persen) isolasi gedung dan 1.296 orang (41,51 persen) isolasi RS.

Nah, pasien dirawat di rumah per 12 Juli dibandingkan dengan data kemarin berkurang 198 orang, isolasi gedung berkurang 9 orang, dan isolasi rumah sakit berkurang 122 orang. Dari angka itu terlihat, laju kesembuhan orang dengan Covid-19 yang isolasi mandiri lebih banyak.

Isolasi Terpisah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baik yang tinggal di perumahan elite maupun di rumah besar untuk tetap melakukan isolasi mandiri di tempat terpisah dengan anggota keluarganya.

"Sering kali pasien menyampaikan bisa isolasi mandiri karena rumah besar. Kenyataannya dari data yang saya baca, itu banyak yang tinggal di rumah besar, tetapi akhirnya satu keluarga terkena semuanya," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/7/2020).

Menurut Risma, tidak semua orang memiliki kondisi dan kekebalan tubuh yang sama. Itulah mengapa Risma meminta orang yang pertama positif Covid-19 langsung berpindah tempat untuk isolasi mandiri baik isolasi di Asrama Haji maupun tempat karantina lain yang aman.

"Makanya sekarang saya berusaha bagaimana kami bisa merayu untuk yang pasien pertama positif bisa isolasi mandiri," ujarnya.

Ia mencontohkan di dalam rumah terdapat anak-anak atau lansia yang juga rentan terhadap penularan. Meskipun secara fisik sudah tidak ada kontak, namun jika tetap tinggal dalam satu rumah, risikonya dinilai masih cukup besar.

"Tapi kadang bagaimana dengan pakaian kotor. Akhirnya satu keluarga tertular semua. Permasalahannya ada yang kuat, ada yang bayi, ada yang masih anak-anak. Ini akan berputar terus dalam satu keluarga itu," katanya.

Jika rantai penularan di dalam rumah tidak diputus, lanjut dia, maka dikhawatirkan akan terus berputar antaranggota keluarga yang berada di rumah itu. Oleh karena itu, Risma berharap pasien mau melakukan isolasi mandiri di tempat terpisah dengan keluarga mereka.

"Misalnya anaknya negatif, ibunya positif tertular lagi begitu seterusnya. Karena itu saya mohon sekali lagi pasien yang pertama positif untuk isolasi supaya keluarga lainnya tidak tertular," katanya.

Usaha Berhasil

Terlepas dari semua itu, kata dia, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi ini ternyata sudah membuahkan hasil. Buktinya, angka kesembuhan dari hari ke hari semakin meningkat drastis.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menambahkan berdasarkan data terbaru per hari kumulatif, pasien yang sembuh terus meningkat, hingga saat ini angka kumulatif kesembuhan sebanyak 5.001 orang. Sementara untuk pasien yang rawat jalan berjumlah 1.371 orang.

"Untuk rawat inap 1.174 dan tamu Asrama Haji saat ini 248 orang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Pemprov Jatim dan Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper