Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Kejar Target Penyaluran Bansos Sebelum Lebaran

Pemprov Jatim juga telah meminta bupati/wali kota se-Jatim secara virtual untuk segera melakukan distribusi bansos dengan tetap menjaga physical distancing.
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020)./Antara-M Risyal Hidayat
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020)./Antara-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tengah mengejar target 100 persen penyaluran bantuan sosial sebelum Lebaran agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat yang akan Lebaran.

"Sesuai arahan presiden,sebelum Lebaran bansos harus sudah bisa tersalurkan ke masyarakat 100 persen,” katanya, Jumat (15/5/2020).

Dia mengatakan untuk mempercepat penyaluran, Pemprov Jatim juga telah meminta bupati/wali kota se-Jatim secara virtual untuk segera melakukan distribusi bansos dengan tetap menjaga physical distancing.

"Jadi penyaluran bansos harus tetap dijaga jangan sampai ada kerumunan atau bahkan penumpukan masa di satu titik. Kepatuhan physical distancing ini penting untuk keamanan dan perlindungan keluarga penerima manfaat bansos maupun petugas," imbuhnya.

Adapun beragam bansos yang disiapkan Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat untuk warga Jatim, di antaranya bantuan dari sumber Belanja Tidak Terduga (BTT) berupa program suplemen Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan pangan/tunai, dan bantuan sosial warung sekitar pondok pesantren. Total bantuan program suplemen BPNT dari Pemprov Jatim yakni Rp99,9 miliar.

Besaran bantuan suplemen BPNT ini adalah Rp100.000/keluarga penerima manfaat/bulan atau setara 50 persen dari nilai BPNT pusat. Suplemen BPNT diberikan selama 3 bulan dengan sasaran 333.022 keluarga di 38 kota/kabupaten di Jatim.

"Suplemen BPNT dari pemprov uangnya sudah masuk ke rekening Himbara dan akan dikirimkan ke masing-masing penerima di kelurahan. Jadi BPNT ada 2 macam, satu dari pusat, dan satu dari pemprov besarnya 50 persen dari nilai BPNT pusat. Ini untuk warga di kelurahan yang ada di Jatim," jelasnya.

Di samping itu, masih ada berbagai macam jaring sosial yang masih terus dalam proses distribusi dan pendataan seperti BLT dari Kemensos, BLT dari Dana Desa hingga kartu Pra-Kerja yang belum terealisasi.

Khofifah menambahkan, untuk menekan penyebaran Covid-19 Pemprov Jatim telah mengirimkan Tim Pengampu dan Tim Asistensi untuk melakukan penguatan di beberapa titik wilayah PSBB terutama Kota Surabaya yang angka kasusnya masih sangat tinggi setiap hari.

"Jatim merasa perlu ada langkah ekstra untuk meningkatkan efektivitas jalannya PSBB, sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper