Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Penyebaran Corona di Jatim bisa Ditekan dengan Social Distancing

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengklaim laju penyebaran Virus Corona atau Covid-19 mulai dapat ditahan berdasarkan tren hasil rapid test serta jumlah pasien yang sembuh dan berkurangnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Data Corona Jata Timur per Rabu 1 April 2020
Data Corona Jata Timur per Rabu 1 April 2020

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengklaim laju penyebaran Virus Corona atau Covid-19 mulai dapat ditahan berdasarkan tren hasil rapid test serta jumlah pasien yang sembuh dan berkurangnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan hari ini telah melaksanakan kegiatan rapid test di sejumlah rumah sakit rujukan terhadap 300 orang. Dari hasil tes 300 orang tersebut didapati hasilnya terkonfirmasi negatif.

"Kalau kemarin kan total rapid test yang sudah dilakukan sebanyak 2.020 orang, dan total hasilnya yang positif dalam rapid test ada 49 orang. Sehingga posisi sampai hari ini, total rapid test ada 2.371 orang, dengan konfirmasi positif rapid test masih sama 49 orang," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (1/4/2020).

Dia kembali menegaskan bahwa rapid test hanya sebagai upaya deteksi awal, sehingga bila ada yang positif hasilnya perlu dilakukan swab untuk dites dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan adanya Virus Corona dalam tubuh orang tersebut.

Selain itu, lanjutnya, per 1 April 2020 di Jatim tercatat ada 103 orang positif corona, atau bertambah 11 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Namun yang perlu masyarakat pahami, kata mantan Menteri Sosial itu, dari 103 orang yang positif corona, sebanyak 22 orang telah sembuh, dan sebanyak 9 orang meninggal dunia.

"Artinya yang saat ini sedang dirawat karena masih positif Covid-19 hanya 72 orang, dengan kata lain tren kasus Covid-19 di Jatim sebanyak 21% sembuh dan 8,7% meninggal. Dari data yang sembuh itu ada 5 orang dari Magetan dinyatakan sembuh," katanya.

Sementara data pasien dalam pengawasan (PDP) hingga saat ini secara kasus tercatat mencapai 536 orang, dan jumlah ODP dalam catatan kasus menjadi 7.328 orang.

Dia menambahkan, namun saat ini terdapat ODP yang sudah selesai dan sudah tidak dalam pemantauan sehingga posisi jumlahnya ODP yang masih dipantau saat ini ada 5.519 orang.

"Begitu juga dengan jumlah PDP yang secara kasus sejak awal hingha kini ada 536 orang, tetapi ada PDP yang sembuh dan sudah tidak diawasi, sehingga PDP kita sekarang hanya 353 orang," imbuhnya.

Khofifah menambahkan, berkurangnya jumlah ODP, PDP dan juga telah sembuhnya pasien positif serta jumlah positif rapid test yang stagnan telah menunjukan bahwa masyarakat telah bersama-sama membantu menahan penyebaran virus dengan melakukan isolasi mandiri di rumah atau social distancing.

"Ini juga menunjukkan layanan medik kita telah berusaha melayani pasien, dan isolasi mandiri yang kita lakukan bisa memberikan hasil seperti ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper