Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Corona, NSM Siapkan Fasilitas RS Lavallette Malang

Nusantara Sebelas Medika (NSM) telah menyiapkan fasilitas ruang isolasi di RS Lavalette Malang.
Pria berusia 67 tahun dan istrinya yang sebelumnya dinyatakan terinfeksi 2019-nCoV meninggalkan rumah sakit di Wuhan, China,  Sabtu (1/2/2020). Seorang dokter turut merayakan kesembuhan kedua pasiennya itu./Antara
Pria berusia 67 tahun dan istrinya yang sebelumnya dinyatakan terinfeksi 2019-nCoV meninggalkan rumah sakit di Wuhan, China, Sabtu (1/2/2020). Seorang dokter turut merayakan kesembuhan kedua pasiennya itu./Antara

Bisnis.com, SURABAYA - PT Nusantara Sebelas Medika (NSM) telah menyiapkan fasilitas ruang isolasi di RS Lavalette Malang untuk mengantisipasi jika ditemukan indikasi wabah Corona (Novel Corona Virus/2019-nCoV).

Direktur Utama PT Nusantara Sebelas Medika, Flora Pudji Lestari mengatakan meski di Indonesia belum ditemukan adanya indikasi virus asal Wuhan China, tetapi perseroan bersama pemerintah harus tetap siaga.

"Semua preparation sudah ready, kami sudah siap termasuk dengan mitigasi risikonya demi menjalankan misi kemanusiaan," katanya dalam rilis, Jumat (7/2/2020).

Dia menjelaskan melalui surat nomor 443.32/445/102.3/2020 pada 30 Januari 2020, RS Lavalette ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Kota Malang oleh Dinkes Provinsi Jawa Timur dengan rujukan utama ke RS Syaiful Anwar.

"Selain menyiapkan RS Lavellette, bila dibutuhkan rumah sakit lagi, maka kami siapkan juga tiga rumah sakit yang kami kelola di RS Djatiroto Lumajang, RS Wonolangan Probolinggo dan RS Elizabeth Situbondo," imbuhnya.

Flora menjelaskan, dalam kesiapannya, anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di bidang kesehatan itu menyiagakan ruang isolasi IGD bertekanan negatif yang merupakan syarat untuk ruang isolasi air borne infection, termasuk alat pelindung diri untuk petugas seperti baju pelindung, kacamata google, sarung tangan, sepatu boot, hingga masker N95.

"Melalui berbagai peralatan tersebut, kamj dapat melakukan screening, penatalaksanaan awal serta melakukan general precaution yang tepat apabila ditemukan pasien dengan kecurigaan yang terinfeksi virus tersebut," imbuhnya.

Selain itu, tambahnya, perserian juga melibatkan tenaga medis dari berbagai disiplin ilmu. Tim tersebut terdiri dari 15 dokter dan 4 perawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper