Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Srategis Pertahanan Diminta Prioritaskan Kebutuhan Nasional

Agar mandiri, industri strategis pertahanan kita harus diberi prioritas terkait pembelian alutsista di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi Menhan Prabowo Subianto (kiri), Menkeu Sri Mulyani (kedua kanan) mendengarkan penjelasan DIrut PT PAL Budiman Saleh (kanan) saling ketika melakukan kunjungan sebelum Rapat Terbatas di Fasilitas Produksi Kapal Selam PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Rapat terbatas tersebut terkait kebijakan pengembangan alat utama sistem senjata di PT PAL./Antara-Zabur Karuru
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi Menhan Prabowo Subianto (kiri), Menkeu Sri Mulyani (kedua kanan) mendengarkan penjelasan DIrut PT PAL Budiman Saleh (kanan) saling ketika melakukan kunjungan sebelum Rapat Terbatas di Fasilitas Produksi Kapal Selam PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Rapat terbatas tersebut terkait kebijakan pengembangan alat utama sistem senjata di PT PAL./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong industri strategis pertahanan nasional agar memprioritaskan kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri di samping memenuhi permintaan ekspor.

"Rapat tadi membahas perusahaan BUMN mana di bidang industri strategis pertahanan kita yang harus maju terlebih dahulu. Lalu harus ada BUMN kedua, ketiga dan seterusnya di bidang industri strategis pertahanan kita yang perlu didorong untuk maju," katanya kepada wartawan usai memimpin rapat terbatas yang dihadiri sejumlah menteri dan pejabat terkait di Surabaya, Senin (27/1/2020).

Intinya, Presiden Jokowi menjelaskan, rapat tersebut mendorong kemandirian industri strategis nasional.

"Agar mandiri, industri strategis pertahanan kita harus diberi prioritas terkait pembelian alutsista di dalam negeri," ucapnya.

Ia menekankan kementerian pertahanan atau kementerian lainnya harus membeli alutsista dari industri strategis pertahanan nasional.

"Kementerian Pertahanan, Polair, misalnya, atau bea cukai dari Kementerian Keuangan, kalau mau membeli kapal selam, berikan saja ke PT PAL," tuturnya.

Begitu pula untuk pembelian peluru, Jokowi menyarankan agar kementerian terkait memesan ke PT Pindad.

Presiden Jokowi berharap seluruh kementerian terkait memesan alutsita kepada industri strategis pertahanan nasional tidak hanya dalam jangka waktu lima tahun.

"Kalau perlu harus ada pemesanan selama 15 tahun sebagai konsistensi perencanaan membesarkan industri strategis pertahanan kita," ujarnya.

Setelah memenuhi pasar dalam negeri, Jokowi berharap selanjutnya industri strategis pertahanan nasional bisa bersaing di luar negeri.

"PT PAL sudah memulainya dengan mengekspor kapal perang ke beberapa negara. Tapi yang terpenting sekarang adalah penuhi dulu kebutuhan alutsista di dalam negeri. Baru setelah itu kita bicara ekspor," katanya menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper