Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barata Indonesia Targetkan Ekspor Tembus US$35 Juta pada 2020

Perseroan tahun ini mampu mencatatkan kinerja ekspor US$31 juta. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya US$16 juta.
Barata Indonesia Divisi Komponen Turbin di Cilegon melakukan ekspor./Barata Indonesia
Barata Indonesia Divisi Komponen Turbin di Cilegon melakukan ekspor./Barata Indonesia

Bisnis.com, SURABAYA - PT Barata Indonesia (Persero) menargetkan kinerja ekspor pada tahun depan bisa tembus US$35 juta seiring dengan upaya menguatkan posisi perusahaan di industri manufaktur nasional.

Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno mengatakan perseroan tahun ini mampu mencatatkan kinerja ekspor US$31 juta. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya US$16 juta.

"Meningkatnya nilai ekspor perusahaan ini membuktikan bahwa produk manufaktur tanah air juga mampu bersaing dan tidak kalah dengan produk – produk manufaktur mancanegara," katanya, Rabu (18/12/2019).

Dia mengatakan penjualan ekspor tersebut diperoleh dari penjualan divisi industri komponen dan permesinan, serta divisi pembangkit listrik.

"Seperti tahun - tahun sebelumnya divisi foundry Barata Indonesia yang memproduksi komponen kereta api telah melakukan ekspor ke negara-negara ke Amerika Serikat, Meksiko dan juga Kanada," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya menjaga eksistensi dalam industri manufaktur dalam negeri serta sebagai salah satu bentuk untuk menambah devisa negara.

Di sisi lain, pada 2020 perusahaan juga akan melakukan langkah besar yakni menjadi pemimpin kluster Industri manufaktur yang terdiri dari beberapa perusahaan BUMN yang bergerak di bidang manufaktur.

Perusahaan tersebut terdiri dari PT Barata Indonesia (Persero), PT INKA (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT IKI (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) serta PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero).

"Saat ini, tim pokja percepatan pengembangan industri manufaktur telah dibentuk dan pihak – pihak terkait telah melakukan konsolidasi untuk mempercepat pembentukan klaster industri manufaktur tersebut," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler