Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Siapkan Transmisi Tutup Defisit Listrik Bali

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) berencana membangun jaringan transmisi untuk memenuhi kebutuhan listrik Pulau Bali.
Teknisi melakukan penggantian kabel listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Surabaya, Kamis (28/9)./ANTARA-Didik Suhartono
Teknisi melakukan penggantian kabel listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Surabaya, Kamis (28/9)./ANTARA-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) berencana membangun jaringan transmisi untuk memenuhi kebutuhan listrik Pulau Bali yang setiap tahun mengalami peningkatan hingga 8%.

Manager PLN Unit Pelaksana Teknis (UIT) Probolinggo, Hendrik Mariono mengatakan saat ini beban listrik di Bali mencapai 800 MW, dan pembangkit listrik di Bali hanya mampu menyuplai listrik 600 MW.

"Sedangkan sisanya disuplai dari Jawa sebanyak 360 MW, dan cadangannya 126 MW atau setara 40% dari kebutuhan Bali," jelasnya akhir pekan lalu dalam media gathering PLN di Banyuwangi.

Hendrik menjelaskan suplai listrik dari Jawa ke Bali saat ini menggunakan Cable Head Ketapang Banyuwangi untuk mengaliri listrik di 4 kota/kabupaten untuk 360.000 pelanggan.

Saluran kabel bawah laut tersebut menjadi perhatian yang ekstra karena merupakan bagian dari kawasan obyek vital nasional bidang energi.

Menurutnya, dengan pertumbuhan kebutuhan listrik yang mencapai 8% per tahun itu, maka pada 2024 kapasitas Cable Head itu sudah tidak mampu untuk mencapai beban puncak.

Sehingga, PLN kini perlu membuat perencanaan yang matang dalam memenuhi kebutuhan listrik di Bali.

Senior Manager Perrtanahan dan Komunikasi PLN UIP JBTB II, Ratih Kusuma Dewi saat ini pihaknya sedang melakukan studi kelayakan untuk proyek pembangunan transmisi untuk Bali.

"Rencananya menggunakan kabel udara di atas laut melalui Sutet tapi itu baru wacana mengingat di Bali kan ada aturan adat dan ketinggian. Jadi kita harus bikin FS Apakah layak menggunakan kabel udara atau kabel tanah, yang pasti 2022 harus sudah dieksekusi," jelasnya.

Ratih mengakui sistem listrik bertegangan tinggi di Jawa-Bali saat ini hanya sampai Paiton, tetapi di sekitar Banyuwangi hingga Bali masih perlu ditingkatkan keandalannya. Diharapkan, suatu daerah yang sudah teraliri listrik bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan ada potensi investor untuk masuk.

Adapun saat ini di Bali telah terpasang sebanyak 16 Gardu Induk 150 kV, dengan penghantar 36 sirkit, 42 unit trafo 20 kV sampai 150 kV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper