Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Rini Minta Milenial BUMN Bisa Produksi Mesin

Menteri BUMN Rini Soemarno meminta agar para milenial di BUMN ke depan dapat menjadi motor untuk meningkatkan kemampuan memproduksi mesin sendiri agar, tidak bergantung pada produk luar serta mendukung upaya kemandirian bangsa.
Menteri BUMN Rini Soemarno (batik) saat meninjau salah satu produk cylinder block PT Barata Indonesia di sela-sela peresmian gedung Heavy Machining Centre di Gresik, Rabu (11/9/2019).
Menteri BUMN Rini Soemarno (batik) saat meninjau salah satu produk cylinder block PT Barata Indonesia di sela-sela peresmian gedung Heavy Machining Centre di Gresik, Rabu (11/9/2019).

Bisnis.com, GRESIK - Menteri BUMN Rini Soemarno meminta agar para milenial di BUMN ke depan dapat menjadi motor untuk meningkatkan kemampuan memproduksi mesin sendiri agar, tidak bergantung pada produk luar serta mendukung upaya kemandirian bangsa.

"Saya titip kepada para milenial di BUMN agar bisa bikin mesin sendiri, dan yang harus ramah lingkungan dengan menggunakan energi yang bersih. Apalagi sekarang banyak sekali kelapa sawit yang tidak diterima di Eropa, dan kita juga bisa pakai sendiri," katanya saat peluncuran Heavy Machining Center PT Barata Indonesia, Rabu (11/9/2019).

Dia mengatakan BUMN seperti Pindad, Bima Bosma Indra (BBI), Pelindo dan PLN banyak menggunakan mesin sehingga perlu ada sinergi antar BUMN untuk memproduksi maupun mengkonsumsi mesin.

"Ini harus jadi tujuan kita. Kita harus bangga kalau mesinnya kita bisa bikin swndiri. Saya targetkan 5 tahun dari sekarang atau 2023 sudah punya mesin buatan Indonesia, apakah itu mesin penggerak traktor, mesin transportasi, mesin lokomotif," jelasnya.

Dia pun telah meminta perguruan tinggi dan  BUMN untuk membuat tim research development bersama, seperti PLN dan Pupuk Indonesia yang nantinya akan membuat mesin pertanian yang menggunakan bahan bakar B100.

"Justru ke depan saya targetkan ke B100 karena kedepan penting sekali mesin penggerak menggunakan energi baru terbarukan dan bersih, jadi jangan energi fosil. Kita harus mendukung petani kelapa sawit untuk betul-betul menyerap produknya," ujarnya.

Dia meyakini, melalui sinergi BUMN dengan saling mendukung produk satu sama lain, pengembangan BUMN tidak membutuhkan suntikan modal dari pemerintah atau Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Kalau semua order produk antar BUMN bisa dikonsolidasikan, lalu pesanan yang dibutuhkan BUMN saudaranya bisa dibuat maka menghasilkan skala ekonomi, dan Insya Allah perusahaan bisa sehat, malah tidak perlu PMN," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler