Bisnis.com, SURABAYA — Bank Indonesia berencana mengaplikasikan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di sejumlah negara luar pada 2020.
Kepala Divisi Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Jawa Timur, Ricky Satria, mengatakan sejumlah negara yang telah meminta untuk penerapan QRIS di antaranya seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang dan Korea Selatan.
"Kita juga mau jajakan Arab Saudi karena untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umroh. Kami berharap 2020 bisa take off sejalan dengan kebijakan pemerintah baru," jelasnya, Rabu (4/9/2019).
Menurutnya, kendala untuk masuk ke luar negeri hanya sebatas regulasi dan izin dari negara tersebut. Namun begitu, khusus untuk tahun ini Bank Indonesia fokus untuk mengaplikasikan QRIS di domestik.
"E-commerce di sini sudah kita coba pakai QRIS, tapi kita belum luncurkan," katanya.
Dia mengatakan tingkat literasi keuangan digital pada 2017 masih sekitar 49%. Dia berharap dengan adanya QRIS tingkat melek keuangan digital bisa menjadi 75% dari total penduduk di Indonesia.
"Secara tidak langsung, adanya Gopay, OVO dan lainnya membuat masyarakat mau tidak mau akan menggunakan aplikasinya, termasuk warung-warung dan toko menyediakan alat untuk pembayaran QR Code," katanya.
Selain itu, lanjutnya, keberadaan QRIS juga setidaknya membuat masyarakat membuka rekening bank dan menggerakkan industri perbankan.
"Contohnya sekarang tukang ojek pun akhirnya buka rekening bank untuk akses pembayaran," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel