Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga dan Mahasiswa Papua di Surabaya dalam Keadaan Baik

Warga Papua termasuk para mahasiswa yang ada di Surabaya dalam keadaan baik dan aman.
Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang./Antara-Tomi
Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang./Antara-Tomi

Bisnis.com, SURABAYA — Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) Pieter F. Rumaseb menegaskan warga Papua termasuk para mahasiswa yang ada di Surabaya dalam keadaan baik dan aman.

"Saat ini saya bersama senior Papua di Surabaya, menyampaikan terkait adik mahasiswa dan warga Papua di Surabaya tentang pengusiran itu informasi hoaks. Kami di Surabaya baik, adik mahasiswa hidup dengan damai," ujarnya saat ditemui di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin (19/8/2019).

Ia menegaskan jika ada informasi terkait pengusiran warga masyarakat Papua yang tinggal di Surabaya maka merupakan informasi bohong atau hoaks.

Menurut dia, tidak ada perlakuan diskriminatif dari aparat penegak hukum yang dialamatkan kepada mahasiswa Papua, termasuk saat jajaran Polrestabes Surabaya mengamankan 43 mahasiswa Papua pada Jumat (16/8).

Pengamanan tersebut, kata dia, dilakukan dengan baik, bahkan saat proses pemulangan pun mahasiswa Papua diantarkan dengan baik.

"Saat kejadian, bahkan selama dua hari terakhir saya ada di sana (asrama mahasiswa Papua). Kalau ada pemberitaan (mahasiswa) dipukul atau meninggal itu hoaks. Kepolisian bawa ke Polrestabes dengan baik, dipulangkan jam 12 malam juga dalam keadaan baik," ucapnya.

Terkait adanya ucapan atau tindakan dari ormas yang mendatangi asrama mahasiswa Papua yang berbau rasisme, Pieter tidak menyangkalnya, terlebih ucapan tersebut menurutnya telah beredar di media sosial.

"Terkait adanya ucapan kata yang mengganggu kenyamanan masyarakat kami di sana (Papua), kami serahkan ke petugas kepolisian dan keamanan. Kalau itu (ucapan berbau rasis) kan sudah bisa dimonitor, di media ada. Kami serahkan ke kepolisian," katanya.

Sedangkan, tentang insiden perobekan bendera Indonesia, Pieter juga menyerahkan ke aparat kepolisian untuk mencari pelakunya.

Pieter berharap masyarakat yang ada di Papua dan Papua Barat bisa meredam diri, ia pun kembali menegaskan bahwa warga Papua di Surabaya dapat menuntut ilmu dengan aman, tanpa ada masalah.

"Kami berharap semua bisa positive thinking, kepala dingin, menyikapi permasalahan ini. Bila ada info beredar tidak baik maka diharapkan selektif. Hati-hati menyikapi itu. Kepada semua masyarakat, jangan cepat terprovokasi atau terpancing di media sosial," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler