Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jeruk Lokal Didorong Bisa Berproduksi Sepanjang Tahun

Kementan mendorong petani menerapkan budi daya jeruk lokal secara intensif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Kepala Badan Litbang Fadjry Djufry (dua dari kiri) di sela-sela Bincang Asyik Pertanian Indonesia, di Batu, Jumat (19/7/2019)./Bisnis-Choirul Anam
Kepala Badan Litbang Fadjry Djufry (dua dari kiri) di sela-sela Bincang Asyik Pertanian Indonesia, di Batu, Jumat (19/7/2019)./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, BATU – Kementan mendorong petani menerapkan budi daya jeruk lokal secara intensif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Kepala Badan Litbang Fadjry Djufry mengatakan saat ini produksi jeruk nasional mencapai 2,2 juta ton/tahun, sedangkan sisi konsumsi sebenarnya jauh di bawah itu, tidak sampai 2,2 juta ton.

"Cuma ketersediaannya dua bulan saja. Itu yang membuat jeruk impor masuk karena jeruk lokal panennya tidak sepanjang tahun," katanya di sela-sela Bincang Asyik Pertanian Indonesia di Batu, Jumat (19/7/2019).

Oleh karena itulah, kata dia, diperlukan model budi daya jeruk yang tepat sehingga tanaman holtikultura tersebut bisa panen sepanjang tahun.

Menurut dia, Kementan sebenarnya sudah menemukan model budi daya yang menjadikan tanaman jeruk bisa panen sepanjang tahun lewat penggunaan teknologi pembuahan jeruk yang dinamakan Pembuahan Jeruk Berjenjang Sepanjang Tahun (Bujangseta).

Bujangseta tahun ini itu sudah banyak berkembang di Banyuwangi dan Malang. Tahun depan, dia berharap, bisa dikembangkan di sentra-sentra produksi jeruk di seluruh Indonesia, seperti di Medan, di Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan. Paling tidak nanti ada 10 sentra jeruk yang akan dikembangkan.

Penggunaan teknologi tersebut nantinya melibatkan komponen petani sehingga bisa cepat ditularkan ke masyarakat.

"Nantinya penanaman jeruk siam maupun keprok dengan teknologi pembuahan Bujangseta di 10 di daerah ditanam di demplot milik Kementan dengan anggaran Rp2 miliar," katanya.

Menurut dia, daerah mestinya mendukung program tersebut karena berkepentingan untuk kemajuan daerah. Dengan model pembuahan tersebut, maka pola pembuahan bisa sepanjang tahun, minimal enam bulan.

"Itu yang kita harapkan, ke depan bahkan tidak hanya untuk jeruk tapi juga buah lainnya, agar tersedia panen sepanjang tahun," ucapnya.

Jika program tersebut berhasil, maka hampir semua komoditas buah-buahan bisa panen sepanjang tahun.

"Ini harapan kita buah kita bisa panen sepanjang tahun dan ini yang kita dorong terus," ujarnya.

Di Indonesia saat ini ada 250 varietas jeruk dari dua jenis jeruk, yakni keprok dan siem. Dengan teknologi baru, biaya produksi per 1 kg sekitar Rp3.000, namun dengan teknologi lama justru lebih mahal, yakni Rp5.000/kg karena total produksi jeruk dengan yang dibudi daya dengan teknologi Bujangseta lebih banyak, yakni 2 kali lipat lebih.

Peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Sutopo mengatakan dengan jumlah produksi jeruk nasional saat ini sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan jeruk dalam negeri.

Jeruk nasional masih dikonsumsi dalam negeri dan sebagian kecil memang impor. Hal itu terjadi karena produksi jeruk tidak bisa terjadi sepanjang tahun.

"Panennya Mei-Juli sedangkan bulan lain kosong. Akhirnya kita impor, " ucapnya.

Permintaan ekspor jeruk nasional, kata dia, sebenarnya ada, namun belum bisa memenuhinya. Negara yang meminta dikirim jeruk nasional, seperti Thailand, Timur Tengah, dan Malaysia. (k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper