Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha Pertanian Sokong Pertumbuhan Ekonomi Jatim 5,51 Persen

Pertumbuhan ekonomi Jatim kuartal I 5,51 persen ini naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,42%
Petani menyiapkan bibit padi di persawahan Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Kamis (27/4)./Antara-Saiful Bahri
Petani menyiapkan bibit padi di persawahan Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Kamis (27/4)./Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, SURABAYA – Sektor usaha pertanian, kehutanan dan perikanan di Jawa Timur di awal tahun ini telah berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 5,51% pada kuartal I/2019.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono mengatakan sektor usaha pertanian di kuartal I tersebut mengalami pertumbuhan yang tertinggi yakni 14,81%, lalu disusul oleh sektor usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 1,83% dan usaha pengadaan air, pengolahan sampah dan daur ulang sebesar 1,41%.

“Lapangan usaha pertanian dan perikanan ini paling menonjol tumbuhnya karena memang di Jatim mulai ada panen padi di akhir kuartal I,” katanya saat konferensi pers, Senin (6/5/2019).

Teguh mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jatim kuartal I ini naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 5,42% dengan sektor usaha yang menonjol tahun lalu adalah usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 7,86%, industri pengolahan 7,18% dan penyediaan akomodasi makanan dan minuman 6,87%.

“Kalau dibandingkan periode sama tahun lalu memang lumayan tumbuhnya, tapi kalau secara kuartal per kuartal tumbuhnya relatif tipis sekali cuma 0,13% (kuartal I/2019 dibanding kuartal IV/2018),” imbuhnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo menyebutkan, pada akhir kuartal I atau Maret pertanian di Jatim mulai memanen padi untuk Sub Round I Januari – April) yang mencapai 6,1 juta ton lebih gabah kering giling (GKG) dengan potensi ketersedian beras 4 juta ton.

“Produksi beras sub round I itu merupakan hasil panen dari luas tanaman 1,3 ha,” katanya.

Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Lebaran ini, Jatim memiliki persediaan beras yang melimpah setelah panen bahkan mengalami surplus mencapai 2,6 juta ton.

"Kita bisa surplus karena konsumsi pangan masyarakat Jatim selama Januari-April cuma 1,4 juta ton lebih. Bahkan Mei ini masih ada ketersediaan beras 275.894 ton sehingga kebutuhan pangan saat Lebaran ini masih aman,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper