Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud MD : Intoleransi Ancaman Menuju Indonesia Emas 2045

Intoleransi dapat menjadi ancaman untuk mewujudkan Menuju Indonesa Emas 2045.
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD (tengah) bersama Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus (kiri) dan Rektor UMM Fauzan (kanan) dalam Dialog Kebangsaan di UMM, Selasa (9/4/2019)/Istimewa
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD (tengah) bersama Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus (kiri) dan Rektor UMM Fauzan (kanan) dalam Dialog Kebangsaan di UMM, Selasa (9/4/2019)/Istimewa

Bisnis.com, MALANG—Intoleransi dapat menjadi ancaman untuk mewujudkan Menuju Indonesa Emas 2045.

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mengatakan cita-cita Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju, adil dan beradab dalam rangka menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 akan terwujud jika memenuhi sejumlah syarat,.

Yakni  ideologi bangsanya kokoh, ekonominya baik, hukum dan keadilan ditegakkan, politik yang demokratis, budaya gotong royong, serta mengedepankan persaudaraan.

“Indonesia Emas juga disokong oleh sejumlah indikator lain. Diantaranya pemanfaatan bonus demografi, bonus geografi,  juga kesadaran hidup bernegara untuk terus bersatu,” katanya dalam Dialog Kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa (9/4/2019).

Jika beberapa indikator ini terpelihara sampai 2045 atau  Indonesia memasuki  usianya 100 tahun, barulah Indonesia sudah bisa dikatakan emas.

Pertanyaannya, kata dia, Indonesia bisa sampai ke sana ataukah tidak? Dia mengignatkan, agar semua pihak berhati-hati karena ada negara besar yang tidak sampai ke sana, seperti Uni Soviet. Negara tersebut tidak sampai usia 100 tahun.

“Padahal pernah berjaya luar biasa.“Pernah menjadi negara menakutkan dunia karena kehebatannya. Bubar hanya dalam kurun waktu 87 tahun,” ujarnya.

Dia menegaskan, ada banyak ancaman untuk mewujudkan cita-cita tersebut a.l. intoleransi.

Karena itulah, pertemuan-pertemuan seperti ini penting untuk mengingatkan bahwa ketika bangsa terpecah karena intoleransi dan tidak sadar pentingnya pluralisme, mungkin Indonesia  tidak akan sampai Indonesia Emas 2045. “Itu akan mengakibatkan kita rugi,” ujarnya. 

Karena itulah, dia berharap, masyarakat  khususnya generasi milenial, harus bekerja secara sungguh-sungguh untuk menegakkan hukum dan keadilan agar Indonesia Emas di tahun 2045 itu dapat terwujud karena biasanya negara hancur dipicu hukum tidak ditegakkan dengan benar.

Intinya, ketika masyarakat diperlakukan tidak adil, pasti diakibatkan oleh praktik disorientasi dalam bernegara. Kalau disorientasi dibiarkan, akan menimbulkan distrust, atau ketidakpercayaan publik kepada pemerintah.

“Pada tingkatan berikutnya akan terjadi disobedience, atau pembangkangan,” kata Mahfud.

Jika pembangkangan ini terus dibiarkan, tidak segera ke orientasi awal, maka akan terjadi berikutnya disintegrasi.

Disintegrasi ini akan terjadi, jika suatu bangsa kemudian sudah tidak tahan rakyatnya karena tidak diperlakukan tidak adil.

“Inilah yang menyebabkan negara hancur. Sehingga untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 kita harus bagi-bagi tugas,” tuturnya.

Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus menegaskan pendidikan menjadi faktor penentu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Bonus demografi Indonesia pada  2030 menuju Indonesia Emas di tahun 2045, adalah peluang untuk tumbuh dan berkembangnya Indonesia secara ekonomi.

Bila semua masyarakat milenial memiliki pendidikan yang baik, ke depan Indonesia punya peluang besar untuk memimpin ekonomi dunia.

“Oleh karenanya, masyarakat milenial yang bakal meneruskan tampuk kehidupan saat Indonesia di masa keemasannya di usia seratus tahun, harus disipkan menjadi manusia-manusia terdidik. Karena orang berpendidikan akan memberi harapan nyata bagi sesamanya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper