Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mencatat hingga Februari 2019 telah memberikan bantuan iuran BPJS Kesehatan kepada 550.386 jiwa yang merupakan masyarakat kurang mampu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan program Bantuan Iuran (PBI) BPJS kesehatan yang ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ini diberikan sebagai jaminan kesehatan kepada warganya.
"Bahkan program ini sudah saya atur dalam Peraturan Wali Kota Surabaya No.5/2019, tentang perubahan atas peraturan Wali Kota Surabaya No.9/2015 tentang jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang dibiayai APBD," jelasnya dalam rilis, Senin (4/3/2019).
Dia menjelaskan pemkot sudah menghitung besaran iuran yang dibutuhkan bagi seluruh warga Surabaya. Namun mengingat sudah banyak warga Surabaya yang membuat asuransi swasta sendiri, sehingga program PBI BPJS ini dikhususkan masyarakat kurang mampu termasuk pekerja profesi seperti satpam, bumantik, dan juru parkir.
Perempuan yang juga menjabat Presiden United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pasifik (Aspac) ini mengklaim bahwa Surabaya merupakan pembayar PBI BPJS terbesar di Indonesia dan tidak pernah menunggak pembayaran.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menambahkan kartu PBI BPJS sebelumnya disalurkan melalui puskesmas, tapi sekarang disalurkan melalui pihak kelurahan lewat bagian administrasi dan otonomi daerah.
Baca Juga
“Kalau sampai Februari ini sudah ada 550.386 jiwa yang menerima kartu, masih ada tambahan kartu yang baru dibagikan sebanyak 128.913 kartu melalui kelurahan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
