Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelanjutan Tol Laut: Ini yang Disiapkan Pemerintah

Pemerintah berencana menerapkan sistem dashboard di tiga titik wilayah timur Indonesia sebagai bagian dari implementasi kelanjutan program tol laut.
Dari kiri ke kanan, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani, Staf Ahli Menteri KKP Aryo Hanggono, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan moderator saat menjadi narasumber Seminar Nasional Tol Laut menyambut Hari Pers Nasional di atas KM. Dorolonda milik Pelni di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Peni Widarti
Dari kiri ke kanan, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani, Staf Ahli Menteri KKP Aryo Hanggono, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan moderator saat menjadi narasumber Seminar Nasional Tol Laut menyambut Hari Pers Nasional di atas KM. Dorolonda milik Pelni di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah berencana menerapkan sistem dashboard di tiga titik wilayah timur Indonesia sebagai bagian dari implementasi kelanjutan program tol laut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ketiga wilayah yang dikembangkan untuk penerapan sistem dashboard ini adalah Dopo di Kepulauan Aru - Maluku, Kupang NTT dan Sorong Papua.

"Ini (dashboard) kita jadikan model baru untuk menekan disparitas harga di daerah kawasan timur Indonesia, sehingga dengan sistem dashboard ini yang akan mendapatkan harga yang baik adalah para nelayan dan pedagang kecil, bukan si perantara," katanya seusai seminar tentang melanjutkan konektivitas, membuka jalur logistik dan menekan disparitas harga menyambut Hari Pers Nasional, Senin (4/2/2019).

Dia menjelaskan sistem dashboard merupakan strategi untuk memotong mata rantai perdagangan agar para konsumen mendapatkan harga yang tidak mahal, dan produsen seperti petani atau nelayan akan mendapatkan harga jual yang layak.

"Jadi dengan adanya dashboard, rantai bisnis dari port ke end user itu kepotong. Nanti kita akan minta bantuan pemda setempat juga untuk turut serta dalam program ini," imbuhnya.

Budi menambahkan, sistem dashboard adalah sistem yang di dalamnya sudah terdapat data suplai barang komoditi dan demand dari setiap daerah.

Dia mencontohkan, koperasi petani di Jatim mengirimkan beras ke Merauke dengan jumlah dan nama penerima beras yang sudah terdata di sistem dashboard. Setelah turun kapal, penerima beras/pedagang toko kecil yang langsung akan membeli dan lalu dijual ke pasar end user.

"Jadi pembelinya sudah bukan pedagang besar-besar. Sebaliknya untuk komoditas ikan juga begitu. Dari ikan yang dikirim ke Maluku langsung dibeli oleh restauran seafood di Surabaya, sehingga restonya mendapatkan harga yang murah dan fresh," jelasnya.

Budi menambahkan, untuk sistem dashboard sendiri Kemenhub juga bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan pemda-pemda hingga akademisi.

"Untuk sistem dashboard kita minta bantuan teman-teman dari ITS, lalu yang akan mengumpulkan data pedagang dan produsennyaa itu dari Universitas Patimura," katanya.

Diharapkan dengan adanya sistem ini, biaya logistik dapat ditekan dan para nelayan/petani dan pedagang kecil bisa mendapatkan margin yang maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler