Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Pesawat Picu Inflasi Jawa Timur 0,34%

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebut tiket pesawat atau tarif angkutan udara dan beras menjadi penyebab utama laju inflasi di Jawa Timur pada Januari 2019 yang mencapai 0,34%.
Inflasi jawa timur Januari 2019. Foto: BPS
Inflasi jawa timur Januari 2019. Foto: BPS

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebut tiket pesawat atau tarif angkutan udara dan beras menjadi penyebab utama laju inflasi di Jawa Timur pada Januari 2019 yang mencapai 0,34%.

Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono mengatakan isu tentang melonjaknya tiket pesawat domestik pada awal tahun ini cukup mengerek inflasi di Jatim bahkan di daerah-derah lainnya.

"Seperti yang kita tahu, harga tiket pesawat low cost carrier kemarin berada di batas atas dan sempat membuat masyarakat protes. Kenaikan tarif yang cukup tinggi ini mau tidak mau akan mempengaruhi inflasi kita," jelasnya saat paparan rilis BPS, Jumat (1/2/2019).

Selain itu, lanjutnya, komoditas beras juga menjadi pendorong inflaai Jatim mengingat pada Januari masih belum memasuki musim panen. Diperkirakan, harga beras akan kembali stabil pada Maret - April saat panen puncak.

"Masih ada beberapa komoditas lain yang jadi penyebab inflasi yakni ikan mujair karena permintaannya meningkat, emas perhiasan, tomat, sayur, rokok filter, cabai rawit, wortel, daging ayam ras dan bawang merah," imbuhnya.

Adapun secara tahun kalender 2018, laju inflasi Jatim berhasil mencatatkan angka 2,60%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi 2017 yang tembus 3,1%.

Pada Januari ini tercatat ada 8 kota di Jatim yang mengalami inflasi. Kota dengan inflasi tertinggi ada di Kota Malang 0,53% dan inflasi terendah ada di Probolinggo 0,12%.

Meski begitu, lanjut Teguh, laju inflasi Jatim pada Januari 2019 ini masih bisa ditahan oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, di antaranya seperti tarif kereta api, telur ayam ras, apel, minyak goreng, dan bahan bakar minyak.

"Harga tiket kereta kan sudah normal setelah sebelumnya ada momen liburan akhir tahun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper