Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Agribisnis Perlu Didorong Agresif

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) menilai pemerintah dan pelaku usaha terkait perlu mendorong sektor agribisnis secara agresif agar mampu memperkuat ketahanan pangan bahkan menguasai pasar ekspor.
Petani menyemprot pestisida di ladang bawang miliknya di Argapura, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (14/4)./Antara-Dedhez Anggara
Petani menyemprot pestisida di ladang bawang miliknya di Argapura, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (14/4)./Antara-Dedhez Anggara

Bisnis.com, SURABAYA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) menilai pemerintah dan pelaku usaha terkait perlu mendorong sektor agribisnis secara agresif agar mampu memperkuat ketahanan pangan bahkan menguasai pasar ekspor.

Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, ekspor sektor pertanian pada periode Januari-Juli 2018 mengalami penurunan 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Ini harus ditingkatkan lagi agar pertanian kita semakin maju dan dikenal dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (12/10/2018).

La Nyalla mengklaim sejauh ini Kadin Jatim telah secara aktif mendukung dan terlibat dalam penyelenggaraan Indo Agro International Expo 2018, baik dari sisi kepesertaan maupun pelaksanaan forum-forum Business-to-Business (B2B).

"Kegiatan ini sejalan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov Jatim) dan upaya Kadin dalam mengembangkan agroindustri dan agrobisnis di Jatim guna meningkatkan perekonomian dan daya saing Jatim secara keseluruhan,” lanjutnya.

Gelaran Indo Agro - Indonesia Agriculture, Fishery, Livestock and Plantation International Expo berlangsung di Banyuwangi pada 11-16 Oktober 2018. Ajang yang digelar dalam rangkaian Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 itu turut ikut memperkenalkan produk pertanian Jatim, sehingga bisa membuka pasar yang lebih luas.

Kegiatan ini diharapkan bisa berdampak nyata pada kinerja ekspor sektor pertanian Jatim khususnya dan secara nasional pada umumnya.

"IMF-World Bank 2018 ini juga diharapkan bisa bermanfaat bagi petani serta industriawan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan hingga perikanan," imbuh La Nyalla.

Kadin Jatim juga mengapresiasi penyelenggara Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) yang berkomitmen dan berkontribusi membantu petani dan pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper