Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan HPP, Gula BUMN Serbu  Pasar Ritel

Sejumlah perusahaan gula BUMN terus melakukan beragam inovasi penjualan gula melalui pasar ritel guna menekan harga pokok produksi (HPP) mengingat harga gula di pasar telah dipatok pemerintah.
Gula/Ilustrasi
Gula/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA - Sejumlah perusahaan gula BUMN terus melakukan beragam inovasi penjualan gula melalui pasar ritel guna menekan harga pokok produksi (HPP) mengingat harga gula di pasar telah dipatok pemerintah.

Direktur Komersil PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI Sucipto Prayitno mengatakan perusahaan saat ini harus mengatur keuangan sedemikian rupa agar tetap untung meski harga eceran tertinggi (HET) gula di pasar dipatok Rp12.500/kg.

"Pemerintah memang membatasi harga gula di pasar agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Namun begitu, Bulog telah bersedia membeli gula milik petani dengan harga Rp9.700/kg, sedangkan khusus gula kita sendiri harus mencari cara sendiri dalam memasarkannya," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (26/9/2018).

Dia mengatakan harga jual gula dari petani telah dipatok sebesar Rp9.100/kg. Setidaknya dengan pembelian gula oleh Bulog sebesar Rp9.700/kg akan menguntungkan petani dan membuat petani semakin bersemangat dalam membudidayakan tebu.

"Sedangkan gula PG itu bebas dijual dengan harga berapapun asalkan tidak di bawah HPP," imbuhnya.

Sebagai salah satu cara meningkatkan harga jual gula milik perusahaan, PTPN XI menyasar pasar ritel yakni dengan menjual gula kemasan 50 kg langsung kepada pedagang di wilayah Probolinggo seharga Rp9.500/kg atau sekitar Rp475.000/sak (kemasan 50 kg).

Adapun kisaran harga pasar saat ini antara Rp9.600/kg - Rp9.200/kg bergantung mutu dan kondisi. Diputra Risman Risnandar, Manager Administrasi Keuangan dan Umum (AKU) PG Wonolangan Probolinggo, mengatakan potensi pasar ritel saat ini masih terbuka lebar asalkan dengan jaminan suplai yang konsisten dan harga terjaga.

"Pedagang butuh kepastian supli dan harga, ini kesempatan bagus bagi kami yang baru masuk ke penjualan ritel. Stok kami berani jamin lancar, termasuk harga yang bersaing," ujarnya.

Dia mengatakan penjualan gula ritel langsung ke pedagang itu tersebut sudah dilakukan PG Wonolangan dalam 5 hari terakhir. Penjualan langsung tersebut termasuk layanan bebas ongkos kirim hanya untuk wilayah Probolinggo.  

Direktur Operasional PTPN X, Mustaqim mengatakan pihaknya juga sudah mulai masuk pasar ritel dengan memproduksi 15 ton gula kemasan 1 kg per hari, bahkan gula kemasan stick 8 gram bermerek Dasa Manis guna memenuhi pasar horeka (hotel, restauran, kafe).

"Produksi gula untuk pasar ritel ini dilakukan di PG Pesantren Baru Kediri dengan investasi mesin yang sudah kami lakukan sebesar Rp2,7 miliar," ujarnya.

Tahun ini, lanjutnya, PTPN X memproyeksikan bisa memproduksi gula kemasan 1 kg dan 8 gram selama proses giling bisa mencapai 1.200 ton. Pada tahap awal penjualan ke pasar ritel sudah dilakukan sebanyak 5 ton.

"Karena baru satu bulan, sejauh ini masih dalam progres pemasaran. Semoga dengan hadirnya gula ritel ini bisa menjawab kebutuhan pasar gula nasional," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper