Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Buah ke Jatim Turun US$56,06 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja impor nonmigas ke Jatim pada Agustus 2018 mengalami penurunan 19,15% dibandingkan bulan sebelumnya, salah satunya penurunan impor buah-buahan.
Pekerja merapikan buah apel./Ilustrasi-Antara-Zabur Karuru
Pekerja merapikan buah apel./Ilustrasi-Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja impor nonmigas ke Jatim pada Agustus 2018 mengalami penurunan 19,15% dibandingkan bulan sebelumnya, salah satunya penurunan impor buah-buahan.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satrio Wibowo mengatakan nilai impor non migas pada periode tersebut yakni sebesar US$1,87 miliar. Penurunan terbesar impor Jatim yakni perhiasan/permata turun US$108,5 juta, disusul mesin dan peralatan listrik US$67,91 juta.

"Selanjutnya impor buah-buahan terutama apel dan pir turun US$56,06 juta. Impor buah ini turun karena dampak aturan pemerintah yang melarang impor produk hortikultura pada waktu tertentu seperti saat panen," katanya saat jumpa pers, Senin (17/9/2018).

Dia melanjutkan, tapi setelah digugat dan kalah akhirnya keran impor dibuka lagi. Namun ke depan, BPS akan melihat lagi dampak diberlakukannya PPh 22 soal pajak impor yang dinaikkan menyusul menguatnya dolar AS.

"Dampak dari Pph 22 ini akan kita lihat di bulan-bulan berikutnya seperti apa karena pajaknya naik," imbuhnya.

Satrio menambahkan meski pada Agustus ini mengalami penurunan impor migas dan non migas 22,16% tapi secara kumulatif dari Januari-Agustus 2018 impor Jatim mencapai US$16,92 miliar alias naik 18,10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Naiknya impor Jatim Januari-Agustus tahun ini sejalan dengan naiknya ekspor Jatim sehingga neraca perdagangan kita masih tetap defisit US$3,35 miliar yakni non migas defisit US$1,13 miliar dan migas defisit US$2,22 miliar," imbuhnya.

Adapun pada periode tersebut komoditas yang masuk ke Jatim adalah mesin pesawat mekanik, perhiasan/permata dan barang dari besi dan baja. Kebanyakan Jatim impor barang dari China, AS, Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper