Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Konsumsi Gas PLN Turun

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat realisasi konsumsi gas untuk pembangkit listrik sampai dengan Juni 2018 mencapai 231.532 miliar British termal unit (billion British thermal unit/BBtu).
Pekerja melakukan pengecekan pada proyek PLTGU Jawa 2 di Jakarta, Kamis (10/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan pada proyek PLTGU Jawa 2 di Jakarta, Kamis (10/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat realisasi konsumsi gas untuk pembangkit listrik sampai dengan Juni 2018 mencapai 231.532 miliar British termal unit (billion British thermal unit/BBtu).

Kepala Divisi Pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN Chairani Rachmatullah mengatakan bahwa dengan capaian tersebu, konsumsi gas PLN hingga akhir tahun ini diperkirakan di bawah proyeksi kebutuhan gas yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018—2027, kebutuhan gas untuk pembangkit mencapai 520.000 BBtu.

Dia berujar, dalam 2 tahun terakhir ini penyerapan gas PLN terus menurun.  Tahun lalu, konsumsi gas realisasinya hanya mencapai 447.072 BBtu. Jumlah tersebut turun sebesar 11,49% dari 2016 yang sebesar 505.125 BBtu.

“Pada 2016 sebanyak 500 BBtu, pada 2017 di bawah 500 BBtu. Ini setengah tahun 231 BBtu berarti tahun ini di bawah 500 BBtu lagi, masih belum balik lagi,” ujar Chairani, Rabu (1/8/2018).

Menurutnya, adanya penurunan konsumsi gas tersebut disebabkan turunnya konsumsi atau kebutuhan listrik.  Turunnya konsumsi listrik di Tanah Air tersebut membuat PLN mengurangi pengoperasian sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar gas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper