Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Menkeu Sri Mulyani pada Hari Pajak

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk memenuhi segala kebutuhan dasar masyarakat, diperlukan sumber pendanaan yang berasal dari pajak. Oleh karena itu, ia menghimbau agar setiap warga negara sadar pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam konferensi pers Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Kita di Jakarta, Senin (25/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam konferensi pers Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Kita di Jakarta, Senin (25/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk memenuhi segala kebutuhan dasar masyarakat, diperlukan sumber pendanaan yang berasal dari pajak. Oleh karena itu, dia mengimbau agar setiap warga negara sadar pajak. 

Hal itu disampaikan Sri Mulyani pada acara Seminar Perpajakan bertema 'Meningkatkan Kesadaran Pajak' di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti Gedung Mar’ie Muhammad, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (11/7/2018).

"Dalam konteks bahwa saya menjadi warga negara, kita semua tahu bahwa untuk menyediakan semua yang disebut basic right dari masyarakat, penduduk, bangsa yang merupakan bagian dari suatu negara, maka dibutuhkan sumber daya, dan sumber daya itu diperoleh dari pajak," ungkapnya.

Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pajak yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli. Hari yang bersejarah  pada tanggal 14 Juli Tahun 1945 atau 1 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan, kata "pajak" pertama kali masuk dalam perancangan Undang-Undang Dasar Negara.

"Tanggal 14 Juli dipilih oleh DJP sebagai Hari Pajak. Saya bergembira bahwa DJP terus mencoba menyusuri dan meneliti,  mempelajari sejarah dari mulai awal berdirinya Republik Indonesia. Karena selama saya mengemban tugas sebagai menteri keuangan kadang-kadang satu hal yang hilang di dalam percakapan kita dengan keseluruhan stakeholder dan masyarakat adalah dimana kita meletakkan pajak di dalam konteks bernegara," jelas Sri Mulyani.

Di hadapan peserta seminar yang terdiri dari asosiasi pengusaha, dosen, dekan dan mahasiswa yang menjadi relawan pajak dari 18 perguruan tinggi yang berada di Jakarta dan sekitarnya, Sri Mulyani menjelaskan dengan pengelolaan APBN yang makin baik,  instrumen fiskal juga bisa digunakan untuk menjaga ekonomi dan masyarakat Indonesia pada saat ekonomi menghadapi goncangan seperti yang sekarang ini terjadi.

"Itulah fungsi kita, selalu kenapa menjaga instrumen fiskal ini secara hati-hati, karena kita tahu bahwa setiap saat kadang-kadang kondisi berubah. Di situ lah negara diminta untuk hadir melalui berbagai kebijakan. Saya juga ingin sampaikan terutama kepada para mahasiswa yang menjadi relawan pajak, saya sangat memberikan apresiasi tinggi kepada Anda semuanya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper