Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar UMKM untuk Industri Tekfin Menjanjikan

Di tengah lemahnya penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pelaku teknologi fnansial (tekfin) malah gencar untuk mencari peluang bisnis.
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar/Flickr
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah lemahnya penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pelaku teknologi fnansial (tekfin) malah gencar untuk mencari peluang bisnis.

Berdasarkan data Bank Indonesia, penyaluran kredit perbankan adalah Rp4.413,41 triliun pada 2016 dan Rp4.781,95 triliun pada 2017, sedangkan penyaluran kredit UKM hanya Rp856,99 triliun pada 2016 dan Rp942,38 triliun pada 2017.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, potensi tekfin untuk melakukan penetrasi pasar pada segmen UMKM sangat kuat.

"Tren kedepannya diperkirakan fintech akan berkembang pesat," katanya, Kamis (12/7/2018).

Bhima menjelaskan, platform digital bisa menjangkau lebih luas ke pelosok daerah karena pengguna internet aktif saat ini sudah mencapai 140 juta dengan jumlah gadget beredar 170 juta. 

"Dan, penetrasi pemakaian internet yang semakin besar di kalangan pelaku umkm, memudahkan mereka untuk mendaftar kredit lewat aplikasi online," katanya.


Di sisi lain, dia menjelaskan, perbankan memiliki banyak keterbatasan dalam penyaluran kredit ke segmen UMKM, yakni dari sisi regulasi, risk appetite, dan dominasi kredit usaha rakyat (KUR) bank pelat merah.

Memanfaatkan tekfin untuk pengembangan UMKM, Manager Pengembangan Bisnis Cyronium Satria pradana, mengatakan pihaknya akan meluncurkan platform pendanaan berbasis blockchain untuk 10.000 UKM.

"Sejauh ini sudah 7.000 pelaku UKM yang mendaftar untuk mendapatkan pendanaan, dan kami akan seleksi pada 17 Agustus nanti," katanya, dalam Konfrensi Pers Cyronium, di Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Adapun, dia menjelaskan, platform tersebut berbeda dengan platform blockchain biasanya. Platform dari Cyronium nantinya memilki jaminan berupa emas, sehingga nilai dari Cyronium tetap berdasar pada aset riil. Jumlah emas yang menjadi jaminan adalah 1 ton emas keluaran dari PT Untung Bersama Sejahtera (UBS).

Satria menjelaskan, untuk dapat menjalin pelaku UKM lebih banyak, pihaknya bekerja sama dengan 8 korperasi. "Selain karena mereka mempunyai anggota lebih banyak, mereka juga mengenal anggotanya jauh lebih baik," katanya.

Salah satu mitra koperasi Cyronium, Sekretaris Koperasi Daya Artha Raya Amilia Himawati mengatakan, banyak pelaku UKM di luar yang memiliki akses pendanaan terbatas, padahal banyak juga dari mereka memiliki potensi bisnis cukup bagus.

"Kami sangat mendukung Cyronium, karena sangat membantu UMKM untuk mendapatkan modal, [yang mana] kalau ke bank itu kami sangat susah mendapatkan kredit," katanya.

Tidak hanya dari sisi pendanan, dirinya merasa platform Cyronium juga membantu pihaknya dalam hal pendampingan bisnis, yang mana hal tersebut sulit didapat dari pihak kreditor konvensional maupun pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper