Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permainkan SKTM, 3 Kepala Sekolah di Jateng Terancam Dipecat

Pemerintah provinsi Jawa Tengah tidak main-main dengan perintah verifikasi SKTM dalam proses PPDB.
Ganjar Pranowo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan/ANTARA-Wibowo Armando
Ganjar Pranowo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan/ANTARA-Wibowo Armando

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah provinsi Jawa Tengah tidak main-main dengan perintah verifikasi SKTM dalam proses PPDB.

Sedikitnya, ada 3 kepala sekolah yang terancam harus meletakkan jabatannya alias dipecat karena didapati belum melaksanakan verifikasi hingga pagi kemarin.

Kepala sekolah tersebut ditelfon secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jalan Pemuda, Semarang.

Mereka adalah Kepala kepala SMA Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Blora, dan kepala SMK Negeri 1 Purwokerto.

Kepada mereka, Ganjar memerintahkan untuk memverifikasi SKTM hari itu juga dengan mengerahkan semua guru yang ada, serta melaporkan hasil sore harinya.

"Saya berani mengatakan bahwa kepala sekolah yang tidak melakukan verifikasi tidak mampu mengelola pendidikan. Saya tegas saja. Kalau nggak mau ya berhenti. Karena ada yang melakukan verifikasi 24 jam sampai tidak tidur lho," tegasnya Selasa (10/7/2018).

Teguran keras itu menjadi upayanya dalam melakukan kontrol internal atas keluhan masyarakat terkait penyalahgunaan SKTM.

Sebelumnya, pada sidak proses verifikasi yang dilakukan di kantor Disdikbud Jateng, Ganjar mengungkap ada 78.065 buah SKTM yang dicoret. Lantaran, penggunaannya terbukti disalahgunakan oleh peserta didik dari golongan mampu.

Rincian yang dicoret, meliputi 42.116 buah untuk tingkat SMK dan 35.949 untuk SMA. Disdikbud sendiri tahun ini meloloskan sebanyak 26.507 pengguna SKTM di tingkat SMA dan 44.320 untuk SMA dari jumlah total pemohon 148.892 orang.

"SMK lebih banyak yang menggunakan SKTM saya melihat ada sedikit kewajaran. Karena rata-rata mereka yang tidak mampu berpikiran masuknya ke SMK," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper