Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Terorisme di Surabaya dan Sidoarjo Belum Berdampak pada Pariwisata Jatim

Aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo belum berdampak pada penurunan jumlah wisatawan ke Jawa Timur.
Wisatawan mancanegara melakukan swafoto di dekat kaldera kawah Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (22/10)./ANTARA-Budi Candra Setya
Wisatawan mancanegara melakukan swafoto di dekat kaldera kawah Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (22/10)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, MALANG — Aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo belum berdampak pada penurunan jumlah wisatawan ke Jawa Timur.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Jawa Timur (Jatim) Dwi Cahyono mengatakan sampai saat ini belum ada informasi dari pelaku industri wisata di provinsi itu terkait pembatalan dari wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan Nusantara (wisman). 

“Bahkan, travel warning dari beberapa negara pun belum berdampak saat ini,” ujarnya, Rabu (16/5/2018).

Wisnus yang telah memesan tiket kereta maupun pesawat juga disebut tetap melanjutkan kunjungan. Aktivitas di hotel juga diklaim masih normal meski wisatawan diakui agak menahan diri dalam hal pemesanan kamar.

“Pada waktu aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Gubernur Jatim bahkan ada acara di Hotel Marriot dengan pelaku industri wisata,” ucap Dwi.

Namun, kegiatan pariwisata pada masa Ramadan diperkirakan akan sepi karena biasanya menjadi periode low season bagi industri pariwisata. 

Yang jelas, lanjutnya, aparat keamanan mesti segera menyelesaikan aksi terorisme yang terjadi. Jika penanganannya berlarut-larut dan terus menjadi perhatian media, maka hal itu diyakini bakal berdampak terhadap industri pariwisata. 

Opini serta hoaks di media sosial yang berisi pesan mencekam sehingga membuat wisatawan takut datang ke Jatim, serta Indonesia secara keseluruhan, pun mesti cepat diatasi.

Dwi berharap penanganan terhadap masalah terorisme dan hoaks di media sosial tidak setengah-setengah. Dia optimistis hal itu bisa ditangani aparat keamanan karena revisi UU Anti Terorisme akan segera diterbitkan.

“Saya optimistis industri pariwisata punya daya resistensi terhadap aksi-aksi terorisme ini karena masyarakat, yakni wisatawan, sudah semakin dewasa dalam menyikapi kasus-kasus tersebut,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper