Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangkapan Minim, Nelayan Malang Selatan Pilih Berburu Benih Lobster

Karena cuaca ekstrem, hasil tangkapan ikan nelayan di wilayah laut selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama triwulan pertama 2018 sangat minim, bahkan jauh dari yang ditargetkan sekitar 1.200 ton.
Penangkapan benih lobster dilarang./Antara-Ardiansyah
Penangkapan benih lobster dilarang./Antara-Ardiansyah

Bisnis.com, MALANG—Karena cuaca ekstrem, hasil tangkapan ikan nelayan di wilayah laut selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama triwulan pertama 2018 sangat minim, bahkan jauh dari yang ditargetkan sekitar 1.200 ton.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Malang Endang Retnowati di Malang, Selasa (24/4/2018) mengakui pada triwulan I 2018, hasil tangkapan ikan laut para nelayan di wilayah itu jauh dari yang diharapkan.

"Pada triwulan pertama ini hasil tangkapan ikan yang terealisasi hanya 50 ton dari target 1.200 ton. Hal ini disebabkan nelayan tidak bisa melaut sekitar 1,5 bulan akibat cuaca kurang bersahabat (ekstrem)," katanya.

Sepanjang triwulan pertama 2018, lanjutnya, nelayan hanya melaut sekitar 1,5 bulan saja. Oleh karena itu, target yang dicanangkan tidak bisa tercapai. Apalagi, saat ini sedang gencar adanya fenomena penangkapan baby lobster yang cukup gencar.

Fenomena penangkapan baby lobster tersebut, lanjutnya, juga mempengaruhi hasil tangkapan ikan laut. "Penangkapan baby lobster ini melanggar peraturan, namun karena nilai jualnya tinggi, nelayan lebih fokus menangkap baby lobster," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, DKP berupaya maksimal untuk mencegah penangkapan baby lobster tersebut. Banyak nelayan yang kurang paham aturan soal larangan menangkap baby lobster. "Kami terus melakukan pembinaan dan mengedukasi nelayan agar tidak lagi menangkap baby lobster," katanya.

Ia mengakui dirinya sudah melaporkan fenomena nelayan yang menangkap baby lobster tersebut ke Dinas Perikanan Jatim dengan harapan Dinas Perikanan Jatim ikut menangani dan memberikan edukasi bagi nelayan terkait fenomena penangkapan baby lobster di Kabupaten Malang.

"Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Jatim untuk mencegah nelayan agar tidak lagi menangkap baby lobster. Berbagai cara kami lakukan agar nelayan kembali menekuni tangkapan ikan lautnya yang sebenarnya juga cukup menjanjikan," ucapnya.

Potensi ikan laut di sepanjang pesisir pantai (di luar zona eksklusif ekonomi atau ZEE) Kabupaten Malang sekitar 400 ribu ton per tahun, namun potensi yang bisa digali jauh dari potensi yang ada, yakni hanya sekitar 12 ribu hingga 14 ribu ton per tahun.

Jenis ikan laut yang bisa ditangkap di pesisir pantai (kurang dari 200 mil laut) Kabupaten Malang, di antaranya adalah cakalang, kerapu, tongkol, lobster, kakap merah dan putih, serta tuna. Bahkan, ikan tuna sirip/ekor kuning menjadi primadona tangkapan nelayan.

Ikan tuna hasil tangkapan nelayan tersebut, tidak hanya diekspor ke sejumlah negara melalui Benoa-Bali, tetapi juga menjadi makanan olahan, seperti abon tuna dan krispi tuna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper