Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo III Kuasai 90% Saham APBS

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengakuisisi saham entitas swasta PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sehingga kini memiliki kontrol penuh dengan 90% saham.
Petugas keamanan mengawasi alat pengangkat kontainer yang beroperasi di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/5)./Antara-Didik Suhartono
Petugas keamanan mengawasi alat pengangkat kontainer yang beroperasi di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/5)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengakuisisi saham entitas swasta PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sehingga kini memiliki kontrol penuh dengan 90% saham.

APBS merupakan perusahaan patungan antara Pelindo III dengan kontraktor pengerukan alur asal Belanda bernama Van Oord serta perusahaan swasta nasional PT Gerbang Samudera Utama (GSU).

Direktur Utama Pelindo Marine Service (PMS), Putut Sri Muljanto mengatakan sebelumnya Pelindo III memiliki 60% saham APBS melalui anak usahanya (PMS). Sisanya dimiliki oleh Van Oord dan GSU masing-masing 20%.

“Sekarang Pelindo III mengakuisisi saham dari Van Oord dan GSU masing-masing 15% sehingga kini Pelindo III punya kontrol penuh dengan total saham 90%,” katanya dalam siaran rilis yang diterima Bisnis, Jumat (20/4/2018).

Putut menjelaskan pada 2915 Pelindo III telah menyelesaikan proyek revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan nilai proyek US$73 juta. Alur pelayaran sepanjang 25 mil itu menjadi akses laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik.

Alur itu dikembangkan dari semula dengan lebar 100 meter dan kedalaman sekitar -9,5 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air) menjadi selebar 150 meter dengan kedalaman mencapai -13 meter LWS.

“Dengan begitu alur tersebut memiliki kedalaman yang cukup untuk mengakomodir kapal-kapal yang berbobot lebih besar,” imbuhnya.

Putu menambahkan, APBS juga mengelola channel fee yang dipungut dari operator kapal untuk dialokasikan pada pengaturan lalu lintas pelayaran dan juga perawatan alur agar aman untuk dilayari.

"Usai direvitalisasi potensi bisnis APBS semakin menjanjikan. Karena kini tren kapal yang memasuki Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik memiliki bobot yang semakin besar. Terlebih tren ini juga didorong dengan tren pertumbuhan throughput (arus bongkar muat barang) yang juga terus meningkat," jelasnya.

Berdasarkan catatan Pelindo III, jumlah kapal yang melalui APBS sepanjang 2016 sebanyak 1.105 unit atau setara dengan total bobot kapal yang mencapai lebih dari 27 juta gros ton.

Pada 2017 terjadi peningkatan 158,5% dengan jumlah kapal mencapai 2.857 unit atau setara dengan lebih dari 53 juta gros ton bobot kapal atau bobot kapal meningkat 96,3%.

CEO Pelindo III, Ari Askhara meyakini kepemilikan saham mayoritas APBS akan membuat Pelindo III semakin gesit untuk mengambil keputusan bisnis.

Apalagi, kini Pelindo III mengintegrasikan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik dalam konsep Great Surabaya Metropolitan Port.

Beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak sudah direkonfigurasi sesuai jenis komoditasnya untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat.

“Kami juga bangun beberapa terminal baru, seperti Terminal Teluk Lamong dan Terminal Manyar di JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate), maka trafik di APBS akan meningkat potensinya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper