Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luas Tambah Tanam Padi di Ponorogo Mencapai 78.000 Ha

Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Kab. Ponorogo, Jawa Timur, mencapai 78.000 hektare melampaui target yang ditetapkan 72.000 lewat program Upaya Khusus (Upsus) tanaman pangan tersebut.
Keterangan foto: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian M. Syakir (dua dari kiri) saat melakukan safari panen padi di lahan kelompok tani Tani Makmur Desa Paringan Kec. Jenangan, Kab. Ponorogo, Sabtu (13/1/2018). /Istimewa
Keterangan foto: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian M. Syakir (dua dari kiri) saat melakukan safari panen padi di lahan kelompok tani Tani Makmur Desa Paringan Kec. Jenangan, Kab. Ponorogo, Sabtu (13/1/2018). /Istimewa

Bisnis.com, MALANG—Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Kab. Ponorogo, Jawa Timur, mencapai 78.000 hektare melampaui target yang ditetapkan 72.000 lewat program Upaya Khusus (Upsus) tanaman pangan tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kab. Ponorogo Kadistan mengatakan daerah tersebut telah berhasil melampaui LTT dari sekitar 72.000 hektare dicapai sebesar 78.000 hektrare dari total 7 Kecamatan yang ada.

“Produksi beras kami saat ini sekitar 500.000 ton sedangkan konsumsi hanya sekitar 196.000 sampai 200.000 ton. Jadi Ponorogo masih surplus beras sekitar 300.000 ribu ton,” ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (15/1/2018).

Pernyataannya itu disampaikan dalam kesempatan safari panen padi yang dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian M. Syakir bertempat di lahan kelompok tani “Tani Makmur” Desa Paringan Kec. Jenangan, Kab. Ponorogo, Sabtu (13/1/2018).

Dia menegaskan UPSUS padi di Kabupaten Ponorogo membuahkan hasil yang nyata. Surplus beras di Ponorogo tidak lepas dari dukungan pihak dari TNI dalam pengawalan UPSUS serta Kementerian Pertanian yang telah memberikan berbagai sarana dan prasaran pertanian.

Ponorogo telah mendapat kucuran dana sebesar Rp27 miliar yang dialokasikan untuk pengadaan pupuk organik cair. Hal ini berdampak nyata terhadap peningkatan produksi sebesar 0,7 ton – 1,4 ton/ha.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian M. Syakir menegaskan, Kementerian Pertanian melalui UPSUS telah berupaya mendampingi petani dengan berbagai kebijakan a.l bantuan benih varietas unggul baru (VUB), perbaikan jaringan irigasi tersier seluas 3 juta hektar. Ketersediaan air, merupakan faktor utama peningkatan Indeks Pertanaman (IP) padi.

Kadistan menambahkan saat ini telah dikembangkan sumur bor dalam yang diharapkan mampu menyediakan air sepanjang tahun sehingga produksi beras terus ada sepanjang tahun.

Produksi beras yang kontinu diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di pasaran yang saat ini sebesar Rp5.500 – 5.600/kg GKP dengan perontokan manual sedangkan dengan menggunakan power tresher sebesar Rp5.700 – 5.800/kg GKP. Harga gabah kering giling di lokasi ini dilaporkan berkisar Rp 6.700 – 6.800/kg.

Safari panen padi di Ponorogo ini merupakan rangkaian akhir dari kunjungan Kepala Balitbangtan di Jawa Timur setelah sebelumnya telah singgah di Kab. Malang, Blitar dan Tulungagung. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa panen masih berlangsung di berbagai wilayah lumbung padi di Jatim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper